kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MITI ingin memperbesar akuisisi saham di Benakat


Jumat, 29 September 2017 / 18:30 WIB
MITI ingin memperbesar akuisisi saham di Benakat


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - PT Mitra Investindo Tbk (MITI) ingin mengincar saham PT Benakat Oil lebih dari 23% di tahap akuisisi pertama ini. Mengenai jumlah persisnya masih dalam evaluasi manajemen perusahaan ini. 

Sugi Handoko, Presiden Direktur PT Mitra Investindo Tbk mengatakan, saat ini akuisisi tahap pertama Benakat masih berlangsung. Pada Oktober ini tahap pertama akan selesai dan perusahaannya bakal mendapatkan hasil dari tambang tersebut.

Untuk menambah porsi sahamnya, MITI tidak menutup kemungkinan untuk melakukan right issue. Karena 2017 sudah tersisa tiga bulan lagi, kemungkinan peseroan ini merealisasikan akuisisi tahap kedua terhadap Benakat di tahun 2018.

Produksi minyak di Benakat diketahui mencapai 1.000 barrel per hari (bph). Sampai semester I 2017 MITI hanya memperoleh pendapatan dari penjualan minyak mentah dari Linda Selle, Sorong, Papua. Kawasan-kawasan tersebut menghasilkan kisaran 200 bph.

"Sampai pertengahan tahun ini kami berhasil memproduksi 34.000 barrel minyak mentah. Sedangkan di tahun lalu MITI menghasilkan 66.200 barrel minyak mentah," ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Jumat (29/9).

Mitra Investindo berusaha untuk bisa menyamai produksi tahun lalu atau bahkan meningkatkan produksi lebih tinggi lagi. Namun kendala cuaca menjadi tantangan. "Cuaca seperti ini, hujan mengakibatkan banjir (di Linda Selle) otomatis pekerjaan tertunda," kata Sugi.

Sebelumnya MITI memiliki tambang granit, namun telah dijual melalui pihak perantara PT Sanmas Mekar Abadi. Nilai jual tambang ialah Rp 38,74 miliar dan pembelian granit hasil tambang tersebut Rp 19,5 miliar.

Kata Sugi, hasil dari penjualan tambang granit seutuhnya digunakan untuk pengembangan bisnis dan eksplorasi minyak. "Kami berusaha menekan biaya operasional, setidaknya menjadi US$ 120.000 per bulan," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×