kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mitra Keluarga akui 70 tenaga medisnya dipantau usai tangani pasien corona di Depok


Senin, 02 Maret 2020 / 20:26 WIB
Mitra Keluarga akui 70 tenaga medisnya dipantau usai tangani pasien corona di Depok
ILUSTRASI. Suasana rumah sakit Mitra Keluarga di Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020). Mitra Keluarga membenarkan kabar bahwa 70 lebih petugas medis rumah sakitnya di Depok mendapat perhatian terkait corona. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) membenarkan kabar bahwa 70 lebih petugas medis dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok mendapat perhatian khusus terkait virus corona (covid-19).

Hal ini sebagaimana yang telah disampaikan oleh Walikota Depok, Muhammad Idris Abdul Somad.

Baca Juga: IHSG terkena demam corona, simak rekomendasi dari tiga analis ini

"Mengenai pemberitaan tersebut, penjelasan Walikota Depok sudah cukup mewakili. Sama seperti yang dijelaskan oleh Beliau," jelas Investor Relations MIKA, Aditya Widjaja kepada Kontan.co.id secara singkat, Senin (2/3).

Sebagai informasi, dua pasien positif virus korona awalnya ditangani di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok sebelum dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Berdasarkan pemberitaan Kontan, Idris berkata jika puluhan tenaga kesehatan dari RS Mitra Keluarga Depok tersebut diminta membatasi diri untuk keluar rumah dan menahan diri untuk berinteraksi yang menimbulkan kontak fisik.

Baca Juga: Pergerakan rupiah akan terbatas jika pemerintah sigap tangani penyebaran virus corona

Hal itu dilakukan untuk meminimalisiasi persebaran virus. "Itu bukan berarti positif terkena virus, tapi itu yang berinteraksi dengan pasien. Kita pantau dan rumahkan dulu," kata Idris sebagaimana diberitakan di Kontan, Senin (2/3).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus pertama virus corona atau COVID-19 di tanah air, Senin (2/3). Dua orang Indonesia diumumkan positif terjangkit virus corona yang keduanya merupakan ibu (64) dan anak perempuanya yang berusia 31 tahun.

Lebih lanjut, Menteri Kesehatan Terawan mengatakan keduanya tinggal di daerah Depok. "(Dua orang) di rumahnya, daerah dekat Depok," ujar Terawan.

Baca Juga: Biaya rumah sakit pasien corona ditanggung pemerintah? Ini kata Sri Mulyani

Merespon pengumuman tersebut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil turut membenarkan kabar tersebut lewat akun instagram miliknya @ridwankamil.

Ia juga memberikan sedikit klarifikasi terkait kabar dua warga yang positif tersebut tinggal di Depok.

Dalam postingannya, Ridwan Kamil memberikan klarifikasi dari Menkes Terawan lewat sambungan telepon yang meyakini virus tersebut tidak ada di rumah atau di lingkungan domisili mereka di Depok.

Baca Juga: Sri Mulyani siapkan insentif perpajakan bagi sektor riil untuk hadapi dampak corona

"Bapak Menkes lewat sambungan telepon meyakini bahwa virus corona tidak ada di rumah mereka atau di lingkungan domisili mereka di Depok," tulis Ridwan Kamil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×