Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Mitra Kerinci berambisi untuk menggenjot volume produksi teh. Tahun ini, anak usaha perusahaan pelat merah PT Rajawali Nusantara Indonesia ini menargetkan produksi teh sebanyak 5.000 ton teh, naik 12,1% dari realisasi produksi pada 2013 lalu sebesar 4.460 ton teh.
Khusus produksi teh hitam, Mitra Kerinci ingin mendongkrak produksinya sebesar 34% dari 2013. "Kini banyak permintaan dari negara di Asia Timur yang meminta teh hitam spesifikasi khusus seperti rasa sepet yang khas milik Mitra Kerinci," kata Agung P. Murdanoto, Chief Executive Officer (CEO) PT Mitra Kerinci, Selasa (18/3).
Produksi teh hitam Mitra Kerinci tahun lalu hanya 15%-20% atau hanya sekitar 669 ton - 892 ton. Jadi, tahun ini Mitra Kerinci berharap bisa mendongkrak produksi teh hitam menjadi sekitar 896 ton - 1.195 ton.
Untuk mencapai target produksi tersebut, Mitra Kerinci berencana menambah penanaman teh dengan metode penyisipan. "Mitra Kerinci akan melakukan penyisipan di sekitar 100 hektare (ha) lahan dengan memanfaatkan sisa areal di kaki Gunung Kerinci," kata Agung.
Dengan peningkatan kerapatan tanaman, ketersediaan pasokan pucuk teh yang diolah akan lebih terjamin. Pasalnya, perusahaan membutuhkan jaminan pasokan teh yang berkelanjutan untuk menyokong penambahan kapasitas pabrik pengolahan teh milik perusahaan.
Seperti diketahui, awal tahun ini Mitra Kerinci telah menambah kapasitas pabrik pengolahan teh dari 60 ton pucuk basah per hari, terdiri dari 30 ton teh hitam dan 30 ton teh hijau, menjadi 90 ton pucuk basah per hari. Jumlah ini setara dengan 2.700 ton pucuk basah sebulan. Saat ini perusahaan mengelola lahan tertanam teh seluas 1.481 ha.
Tahun ini, Mitra Kerinci menargetkan bisa mengekspor 750 ton teh jadi ke beberapa negara seperti Taiwan, Singapura, Malaysia, Cina dan Jepang. Perusahaan juga sedang berupaya agar bisa ekspor ke Uni Eropa. "Ekspor didominasi teh hitam sebesar 75%," ujar Agung.
Tapi, Agung enggan membeberkan berapa target volume ekspor teh ke Uni Eropa. Namun sekadar informasi, sejak awal tahun ini hingga pertengahan Maret 2014, Mitra Kerinci telah menjual teh jadi sebanyak 1.000 ton.
Tahun ini Mitra Kerinci juga akan memoles produksi teh dengan investasi Rp 10 miliar. "Dana itu untuk memantapkan produksi teh jadi, baik teh hitam maupun teh hijau," kata Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News