Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), PT Mitra Kerinci segera melakukan ekspor teh ke China, lantaran negosiasi perdagangan dengan negara tersebut telah selesai.
“Proses negosiasi sudah selesai, Insya Allah minggu depan, kita akan ekspor ke Cina. Dengan demikian, jumlah ekspor sebanyak 15 kontainer per bulan atau setara dengan Rp 6,4 miliar," ujar Direktur Utama RNI, Ismed Hasan Putro dalam keterangan resminya, Selasa (24/9).
Menurutnya, dengan terbukanya pasar China, hal itu akan mendorong penjualan teh ke pasar ekspor. Sejauh ini RNI menggenjot penjualan teh ke pasar ekspor untuk menarik devisa ke dalam negeri.
Ekspor teh saat ini terasa spesial, mengingat naiknya nilai dollar AS terhadap rupiah menjadikan peluang untuk mendapatkan margin yang lebih besar serta optimalisasi devisa ekspor.
"Tidak ada pilihan lain bagi Indonesia adalah dengan menggenjot ekspor dan mengurangi ketergantungan pada negara lain melalui impor. Selain untuk memenuhi kebutuhan domestik, Mitra Kerinci dipacu kinerjanya untuk meningkatkan kuantitas produksi teh," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Ismed secara simbolis melakukan pelepasan ekspor teh hitam ke Taiwandi Pelabuhan Belawan Medan produksi Mitra Kerinci.
PT Mitra Kerinci saat ini dikenal sebagai industri pengolah teh hijau terbesar di Indonesia dan di Asia Tenggara yang terletak di kaki Gunung Kerinci dan juga dikenal sebagai penghasil teh dengan kandungan tannin tertinggi di Indonesia.
Hal inilah yang menyebabkan produksi teh dari perusahaan ini sebagai teh dengan kualitas terbaik di dunia. “Untuk kebutuhan lokal, dalam waktu yang tidak lama lagi, kami akan segera meluncurkan produk teh berkualitas dengan merek Raja Teh,” papar Ismed. (Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News