kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mitra Komunikasi menyasar kota lapis kedua


Rabu, 02 Agustus 2017 / 10:22 WIB
Mitra Komunikasi menyasar kota lapis kedua


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk termasuk salah satu perusahaan yang mengalami anomali kinerja sangat drastis. Sepanjang semester I 2017, mereka mencatatkan penjualan bersih Rp 2,86 triliun. Patut dicatat, penjualan setengah tahun tersebut bahkan mengalahkan histori penjualan periode tahunan perusahaan ini.

Merunut catatan kinerja tiga tahun ke belakang, penjualan bersih tahunan Mitra Komunikasi tertinggi terjadi pada tahun 2014, yakni sebesar Rp 847,38 miliar. Sementara tahun 2016 lalu, penjualan mereka hanya tercatat Rp 270,90 miliar.

Kartu perdana dan voucer isi ulang menjadi kontributor penjualan utama pada tahun 2014 dan 2015. Sementara pada tahun 2016 lalu, tulang punggung penjualan adalah tablet dan handset.

Nah, pada periode semester I 2017 kemarin, kartu perdana dan voucher isi ulang kembali menjadi penyumbang penjualan terbesar. Nilainya mencapai Rp 2,7 triliun atau 94,41% terhadap total penjualan Rp 2,86 triliun. Sisa kontribusi penjualan berasal dari tiga lini usaha lain.

Adapun penjualan kartu perdana dan voucher isi ulang melonjak berkat sejumlah strategi bisnis. Misalnya, strategi Mitra Komunikasi menjajakan pulsa dengan nominal kecil. Menurut mereka, ceruk pasar itu besar tapi tak digarap oleh jaringan penjualan pulsa modern.

Sejalan dengan pilihan menjual pulsa bernominal kecil, Mitra Komunikasi membidik pasar di kota lapis kedua. Pertimbangannya, masyarakat di kota tersebut lebih sedikit mengakses jaringan modern penjualan pulsa. "Kota lapis kedua itu rata-rata percaya ke toko besar saja dan hanya belanja di situ," ujar Ornella Bartin, Sekretaris Perusahaan PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk, saat dihubungi KONTAN, Selasa (1/8).

Dus, Mitra Komunikasi merasa tak terganggu dengan semakin banyaknya saluran penjualan pulsa. Sebut saja saluran penjualan pulsa melalui jaringan ATM perbankan, mobile banking atau saluran lain.

Menambah gerai

Meskipun begitu, bukan berarti Mitra Komunikasi abai dengan tren penjualan pulsa via dunia maya. Mereka punya perusahaan e-commerce bernama PT Kioson Kemersial Indonesia yang menjajakan pulsa dengan konsep online to offline (O2O).

Target utama Mitra Komunikasi masuk e-commerce adalah meningkatkan efisiensi pengeluaran. "Dengan bantuan teknologi kami akan dapatkan efisiensi yang luar biasa dan bisa menciptakan peluang bisnis baru," harap Ornella.

Sembari menjajakan pulsa, Mitra Komunikasi ingin membesarkan bisnis tablet dan handset. Cara mereka dengan menambah 75 gerai Telering pada tahun ini. Kalau semua target penambahan gerai terpenuhi, perusahaan berkode saham MKNT di Bursa Efek Indonesia tersebut akan mengoperasikan 100 gerai Telering.

Alokasi investasi penambahan satu gerai Telering sebesar Rp 500 juta-Rp 1 miliar. Sewa lokasi menjadi salah satu faktor penentu besaran investasi.

Hingga semester I 2017, Mitra Komunikasi memiliki 52 gerai Telering yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, Jakarta dan lokasi lain. Mereka hanya menjajakan tiga merek tablet dan handset global.

Biarpun kontribusi penjualan tablet dan handset pada semesteri I 2017 mini, Mitra Komunikasi masih mengendus peluang pertumbuhan bisnis. Namun memang, persaingan bisnis tersebut juga ketat. "Sebenarnya sektor gadget masih sangat menjanjikan, gadget itu kendaraan dan pulsa itu bensinnya," tutur Ornella.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×