kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mitra Pemuda cari rekanan demi ekspansi bisnis


Sabtu, 01 Oktober 2016 / 12:45 WIB
Mitra Pemuda cari rekanan demi ekspansi bisnis


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. PT Mitra Pemuda Tbk gencar mencari partner bisnis. Setelah menggandeng China United Engineeering Corporation untuk mengembangkan bisnis engineering procurement and construction (EPC), mereka akan berkongsi dengan perusahaan konstruksi Australia yakni Willey Construction.

Mitra Pemuda dan Willey Construction bermaksud mengembangkan bisnis konstruksi sektor industri. Keduanya sudah meneken nota kesepahaman.

Sejatinya, proyek sektor industri bukan hal baru bagi Mitra Pemuda. "Namun kami ingin memperkuat teknologi lewat kerjasama ini agar lebih kuat dalam membidik proyek-proyek baru," terang Agung Anggono, Sekretaris Perusahaan PT Mitra Pemuda Tbk kepada KONTAN, Jumat (30/9).

Adapun kerjasama Mitra Pemuda dengan China United Engineering mulai terealisasi. Kongsi itu mengantongi proyek EPC dari lima instansi, yakni PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya, PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk dan PT Kirana Megatara.

Hanya saja, manajemen Mitra Pemuda tak mau membeberkan nilai kontrak yang didapat.

Yang pasti, Mitra Pemuda telah mencatatkan total kontrak senilai Rp 600 miliar per Agustus 2016. Sebanyak Rp 400 miliar di antaranya merupakan kontrak baru sedangkan Rp 200 miliar sisanya adalah kontrak sejak periode tahun sebelumnya atawa kontrak carry over.

Selain menggeber kerjasama, Mitra Pemuda memperkuat sumber bahan baku. Perusahaan berkode MTRA di Bursa Efek Indonesia itu tengah membangun fasilitas workshop untuk produk baja pabrikasi di Tegal, Jawa Tengah.

Mereka menyediakan investasi Rp 20 miliar–Rp 25 miliar untuk membangun fasilitas workshop berkapasitas 1.000 ton–2.000 ton baja pabrikasi per bulan.

Proses pembangunan fasilitas workshop Tegal secara bertahap. Jadwal penyelesaian pembangunan sepenuhnya pada akhir tahun 2017.

Sementara saat ini, fasilitas workshop Tegal sudah menghasilkan 150 ton baja pabrikasi per bulan. Volume produksi itu melengkapi volume produksi dari fasilitas workshop lain yang ada di Balaraja, Tangerang, Banten yang sebesar 500 ton per bulan.

Dus, total volume produksi Mitra Pemuda kini 650 ton baja pabrikasi per bulan.

Masih di kota yang sama yakni Tegal, Mitra Pemuda akan membangun pabrik beton pracetak. Proyek tersebut akan memanfaatkan aset mereka di Kota Bahari berupa lahan seluas 13 hektare (ha).

Incar proyek daerah

Selain itu, Mitra Pemuda akan menggeber dua strategi lain. Pertama, mereka akan mengefektifkan operasional cabang atau kantor perwakilan di Semarang, Jawa Tengah dan Kalimantan. "Ini kami lakukan agar bisa mendapatkan proyek lebih cepat dari daerah," ujar Agung.

Kedua, Mitra Pemuda akan memperluas ladang garapan ke sektor hunian bertingkat pada kuartal IV-2016. Sektor anyar tersebut akan menambah deret sektor yang sudah mereka garap, yakni pabrikasi dan EPC.

Lewat sejumlah strategi tadi, Mitra Pemuda yakin dapat menorehkan performa lebih tinggi sepanjang tahun 2016. Untuk perolehan kontrak baru, mereka menargetkan Rp 600 miliar.

Sejumlah kontrak baru yang sudah Mitra Pemuda dekap seperti pekerjaan rangka baja  light rail transit (LRT) Palembang, pabrik PT Bhanda  Graha Reksa, pabrik PT Bintang Garuda Mas Raya dan proyek konstruksi baja Stasiun Sudirman dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Ada pula pekerjaan rangka struktur dan arsitektur Sinema Flix di Mall Pantai Indah Kapuk dari PT Sinema Agung Mandiri.

Sementara target pendapatan Mitra Pemuda tahun ini adalah Rp 380 miliar. Lantas, target laba bersih mereka Rp 28 miliar. Sebagai perbandingan, pendapatan dan laba tahun lalu masing-masing sebesar Rp 332,41 miliar dan Rp 25,56 miliar.                  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×