kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.459   -51,00   -0,31%
  • IDX 6.647   100,67   1,54%
  • KOMPAS100 947   13,11   1,40%
  • LQ45 745   12,49   1,71%
  • ISSI 207   3,32   1,63%
  • IDX30 388   6,66   1,75%
  • IDXHIDIV20 466   5,38   1,17%
  • IDX80 108   1,63   1,54%
  • IDXV30 111   0,67   0,61%
  • IDXQ30 127   1,78   1,42%

Mitra Pemuda (MTRA) kantongi kontrak baru sekitar Rp 305 miliar hingga Juli 2018


Kamis, 06 September 2018 / 18:12 WIB
Mitra Pemuda (MTRA) kantongi kontrak baru sekitar Rp 305 miliar hingga Juli 2018
ILUSTRASI. RUPS Mitra Pemuda (MRTA)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA) masih optimis bisa mencapai kontrak baru sekitar Rp 500 miliar sampai akhir tahun 2018. Untuk menggapai target tersebut, perusahaan konstruksi ini masih akan fokus membidik proyek-proyek di sektor industri.

Sampai akhir Juli 2018, Mitra Pemuda telah berhasil mengantongi kontrak baru sekitar Rp 305 miliar atau 61% dari target. Artinya di sisa empat bulan ini, perseroan masih harus mengejar kontrak baru sekitar Rp 195 miliar lagi.

"Dengan pencapaian itu, kami optimis bisa mencapai target. Masih ada beberapa proyek dipipeline kami dan untuk mengejar target itu kami fokus pada bisnis utama kami kontruksi yang sifatnya ke arah industri," kata Agung Anggono, Direktur dan Sekretaris Perusahaan MTRA pada Kontan.co.id, Kamis (6/9).

Adapun kontrak baru yang didapatkan MTRA tersebut berasal dari beberapa proyek seperti proyek pembangunan pergudangan LOGOS Metrolink Logistic Hub di Pondok Ungu, Bekasi dan Crea Resort office di Bali.

Kedua proyek itu didapatkan lewat kerjasama operasi (KSO) dengan CNQC (South Pacific) Holding Pte Ltd yakni perusahaan konstruksi yang sahamnya sudah tercatat di bursa Hongkong.

Porsi MTRA dalam kedua KSO tersebut 45%. LOGOS Metrolink merupakan proyek milik perusahaan asal Australia yaitu PT LOGOS Indonesia Bekasi One dengan nilai kontrak Rp 990 miliar.

Sebetulnya sesuai porsinya, Mitra Pemuda mendapatkan kontrak Rp 445,5 miliar dari proyek itu. Namun, perusahaan memilih membagi kontrak dalam dua tahun. "Tahun ini kami masukkan Rp 205 miliar dan sisanya akan masuk ke kontrak baru tahun depan," kata Agung.

Selain dua proyek itu, kontrak baru didapatkan dari proyek pembangunan pabrik PT Roca Industries Indonesia di Cikupa yang digarap lewat kerja sama operasi bersama China United Engibeering Corporation (CUEC) yaitu perusahaan asal China, proyek pengembangan Bandara di Bengkulu, Proyek Terminal 3, dan beberapa proyek lain.

Mitra Pemuda masih akan fokus mengembangkan bisnis kontruksi. Perseroan belum memiliki rencana untuk melakukan ekpansi bisnis ke sektor lain.
Dengan pencapaian sudah lebih dari separuh target selama tujuh bulan pertama tahun ini, Agung optimis pihaknya bisa mencatatkan kinerja positif tahun ini.

Dalam catatan Kontan.co.id, MTRA menargetkan pendapatan sebesar Rp 500 miliar tahun ini. Sementara laba bersih ditargetkan sekitar 5%-6% dari pendapatan.

Untuk mendukung ekspansi perusahaan dalam mengincar proyek baru, MTRA akan menganggarkan belanja modal (capex) sekitar Rp 150 miliar-Rp 200 miliar untuk membeli peralatan konstruksi.

Untuk mendukung bisnis konstruksinya, MTRA saat ini sudah memiliki dua workshop di Balaraja dengan kapasitas 800.000 ton per bulan dan Tegal dengan kapasitas 80.000 -100.000 ton per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×