Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai dengan Mei 2018, PT Mitra Pemuda Tbk mulai mengerjakan dua proyek yang didapatkan pada awal tahun ini. Nilai total dua proyek itu sekitar Rp 1,2 triliun. Keduanya adalah proyek joint operation (JO) bersama dengan CNQC (South Pacific) Holding Pte Ltd, perusahaan konstruksi yang tercatat di bursa saham Hong Kong.
Satu proyek berupa pembangunan Crea Resort Office di Nusa Dua, Bali yang merupakan pesanan dari PT Agung Panorama Propertindo. Mitra Pemuda mendapatkan proyek senilai Rp 200 miliar tersebut sejak tahun lalu. Target penyelesaian proyek ini pertengahan tahun 2019.
Proyek lain adalah pergudangan Logos Metrolink Logistic Hub di Pondok Ungu, Bekasi senilai Rp 1 triliun. Mitra Pemuda mendapatkan kontrak tersebut dari PT Logos Indonesia Bekasi One pada Januari 2018 kemarin.
Pembangunan proyek Logos Metrolink Logistic Hub kemungkinan memakan waktu 20 bulan dengan target penyelesaian pada Juni 2019. "Untuk pengerjaan proyek ini masih dalam tahap pengurukan tanah dan pemancangan," ujar Bisman Novel Maraden Firdaus Simatupang, Direktur Utama PT Mitra Pemuda Tbk, Selasa (15/5).
Tentu Mitra Pemuda tak puas hanya dengan dua proyek tadi. Perusahaan berkode saham MTRA di Bursa Efek Indonesia tersebut berharap bisa kembali mendapatkan proyek sejenis. Syukur-syukur nilainya sebesar proyek Logos. Proyeksi komposisi proyek pada tahun ini terdiri dari 80% non BUMN dan 20% BUMN.
Supaya perburuan kontrak baru berjalan mulus, Mitra Pemuda membutuhkan dana belanja modal alias capital expenditure (capex). Dalam catatan pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, mereka menyebutkan alokasi capex sebesar Rp 150 miliar-Rp 200 miliar pada tahun ini.
Namun, belakangan Mitra Pemuda mengaku perlu menghitung ulang alokasi capex 2018. Pasalnya, mereka membutuhkan banyak alat berat seperti crane. "Untuk bisa menyelesaikan proyek Logos sesuai waktunya, kemudian ada kerjasama lain yang strategis dan yang baik untuk perseroan juga," terang Agung Anggono, Direktur PT Mitra Pemuda Tbk.
Meski terlihat tak ada kendala dalam mengejar kontrak baru, catatan kinerja keuangan Mitra Pemuda berkata lain. Dari Januari-Maret 2018, pendapatan usaha perusahaan itu turun 25,77% year on year (yoy) menjadi Rp 50,46 miliar. Alhasil, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atawa laba bersih, susut 27,11% yoy menjadi sekitar Rp 3,36 miliar.
Sebagai informasi saja, ada empat pemberi kerja yang mencatatkan nilai transaksi lebih dari 10% terhadap pendapatan usaha Mitra Pemuda. Keempatnya meliputi PT Roca Industries Indonesia, PT Bumi Karyatama Rahaja, PT Bumi Karyatama Rahaja dan PT Hutama Karya.
Supaya penurunan kinerja kuartal I 2018 tak berlanjut hingga akhir tahun, Mitra Pemuda telah menyiapkan sejumlah langkah strategis. Hanya mereka tak secara gamblang membeberkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News