Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak selamanya penyakit difteri merugikan. Nyatanya, PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) meraih keuntungan dari penyakit tersebut.
Direktur PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB), Ahmad Sufi menjelaskan sejak tahun lalu permintaan suntik difteri meningkat karena ada kewajiban suntik vaksin tersebut. MRB mendapat keuntungan karena mendapat permintaan alat suntik dan juga safety box untuk limbah alat suntik tersebut. "Tahun ini kami sudah mendapat registrasi untuk menjual safety box. Pendapatannya masih kecil tahun ini tapi potensinya besar di masa depan," kata Ahmad akhir pekan lalu.
Tahun ini MRB membidik proyek dari e-catalog, serta banyak menjual langsung ke rumah sakit. Sehingga dengan permintaan tersebut diharapkan pendapatan bisa naik menjadi Rp 72 miliar, naik 166% dari periode tahun lalu sebanyak Rp 27 miliar. "Kami harap juga mendapat laba sebesar Rp 2,2 miliar di tahun ini," lanjut Ahmad.
Bila secara unit jumlah jarum suntik yang diproduksi sekitar 70 juta-80 juta pieces. Sementara untuk produk safety box masih diimpor dari China. "Bila dalam dua tahun penjualannya baik kami tentu akan pertimbangkan produksi dalam negeri," tambah Ahmad.
Tak hanya menjual jarum suntik, MRB juga berbisnis kondom. Tahun ini MRB membidik penjualan kondom bisa mencapai 100.000 gross. Selain itu MRB juga menjual sarung tangan farmasi sebanyak 200.000 pasang.
Sebagai, anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero/RNI), MRB ingin memaksimalkan jaringan distribusi perusahaan afiliasinya.
Asal tahu saja, ada PT Rajawali Nusindo anak usaha PT RNI yang bergerak di jaringan distribusi. "Jaringan distribusi mereka besar jadi kami mau sinergikan lebih baik lagi," tambah Ahmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News