Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Amailia Putri
JAKARTA. Kendati pasar batubara masih kembang kempis, namun kebutuhan masih tetap ada. Buktinya, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk baru saja memenangkan proyek pengangkutan batu bara. Unit usaha dari Indika Energy Group tersebut memenangkan proyek pengangkutan batu bara untuk kapal angkut berderek (floating crane).
Rico Rustombi, Presiden Direktur Mitrabahtera Segara Sejati mengatakan, pihaknya telah memenangkan proyek pengangkutan batu bara untuk kapasitas 2,4 juta ton. Kontrak satu tahun ini bernilai US$ 5 juta-US$ 6 juta.
Namun, Rico masih belum mau bilang perusahaan yang dimaksud. Yang jelas, perusahaan tersebut adalah perusahaan lokal. "Dalam waktu dekat kami akan tandatangan kontrak," tuturnya kepada KONTAN, Jumat (12/7).
Rencananya pengangkutan akan dimulai pada Januari tahun 2014 mendatang dan berakhir pada bulan Desember 2014. Hingga kuartal I-2013, perusahaan berkode saham MBSS ini telah mengangkut 14,7 juta ton batu bara. Perinciannya, sebesar 9,1 juta ton untuk tongkang (barging) dan 5,6 juta ton dengan floating crane.
Rico mengestimasi, di kuartal dua tahun ini, volume pengangkutan batubara MBSS sekitar 15,7 juta ton batu bara. Pengangkutan itu terdiri dari 9,7 juta ton dengan menggunakan tongkang dan enam juta ton menggunakan floating crane.
Manajemen MBSS yakin tahun ini volume pengangkutan batu bara akan tumbuh 26% menjadi 63 juta ton. Sebanyak 39 juta ton untuk pengangkutan barging dan 24 juta ton pengangkutan floating crane.
Pada enam bulan pertama 2013, pendapatan MBSS diperkirakan mencapai US$ 74,9 juta. Angka ini naik sebesar 10% dari pendapatan MBSS pada periode yang sama tahun lalu, yaitu US$ 68,1 juta.
Sedangkan laba bersih MBSS diproyeksikan naik 13% menjadi US$ 20,6 juta. Pada Juni 2012, laba bersih MBSS sekitar US$ 18,3 juta. Rico yakin, pertumbuhan batu bara tahun ini akan lebih besar dari tahun lalu.
Oleh karena itu, perusahaan optimistis dapat membukukan pendapatan sepanjang 2013 sebesar US$ 160 juta atau naik 15% dari pendapatan 2012. Sepanjang tahun lalu, pendapatan MBSS hanya US$ 141 juta.
Sementara laba bersih ditargetkan bisa mencapai kisaranUS$ 43,8 juta hingga US$ 44,5 juta. Tahun lalu, laba bersih MBSS sekitar US$ 36,5 juta. Jika target tercapai, maka kenaikan laba bersih tahun ini mencapai 22%.
Tahun lalu MBSS berhasil mengangkut 50,5 juta ton batu bara. Sebanyak 33 juta ton diangkut dengan kapal tongkang, 17,5 juta ton pakai floating crane.
Sebagai perusahaan publik, Rico bilang, perusahaan akan membagikan dividen sebesar Rp 50 per lembar saham. Nilainya mencapai Rp 87 miliar. Mitrabahtera juga berencana melakukan pembiayaan kembali utang sebesar US$ 71 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News