kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mitsubishi akan tambah investasi di Indonesia


Senin, 19 Januari 2015 / 21:23 WIB
Mitsubishi akan tambah investasi di Indonesia
ILUSTRASI. 2 Cara Agar Video WhatsApp Tidak Pecah Saat Dikirim Chat atau Status


Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia

NAGOYA. Pabrikan asal Jepang, Mitsubishi Corporation Japan, berkomitmen menambah investasi di Indonesia untuk membantu meningkatkan ekspor nonmigas yang ditargetkan naik sebesar 300% oleh Kementerian Perdagangan pada tahun 2019.

"Mitsubishi berkomitmen menambah investasi di Indonesia, khususnya untuk membantu mendorong ekspor nonmigas kita," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di sela kunjungan kerjanya di Nagoya, Jepang, Senin (19/1).

Rachmat mengatakan, pabrikan asal Negeri Sakura tersebut memberikan komitmennya untuk mengembangkan industri otomotif, baik melalui tambahan investasi di sektor otomotif maupun tekstil dan sektor-sektor lainnya. Namun, dia belum bisa memberikan berapa besaran angka investasi yang akan masuk ke Indonesia.

"Mereka juga akan mendorong sektor tekstil, dan setelah kami kembali, hasil dari Jepang ini harus segera ditindaklanjuti," ujar Rachmat.

Rachmat menambahkan selain kedua sektor yang telah disebutkan tersebut, Mitsubishi juga memberikan dukungan terhadap program kerja pemerintah pada masa kepemipinan Presiden Joko Widodo, khususnya terkait dengan program kedaulatan pangan.

Periode Januari-September 2014, total investasi perusahaan asal Jepang di Indonesia mencapai US$ 2 miliar, di posisi kedua di bawah Singapura yang melakukan investasi penanaman modal asing (PMA) mencapai US$ 4,9.

Untuk industri otomotif sendiri, atau yang masuk dalam industri alat angkutan dan transportasi lainnya, PMA Jepang mencapai US$ 880,6 juta, dengan jumlah proyek sebanyak 142 proyek.

Sementara di posisi kedua, investasi terbesar adalah untuk sektor industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronika mencapai US$ 384,5 juta dengan 140 proyek, disusul industri makanan dengan 24 proyek atau senilai US$ 135,3 juta.

Menteri Perdagangan tengah melakukan kunjungan kerja ke Jepang pada 18-22 Januari 2014, dan mengagendakan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dan Menteri Ekonomi Perdagangan dan Investasi Jepang Yoichi Miyazawa, untuk menyampaikan rencana pemerintahan Presiden Joko Widodo selama lima tahun ke depan terutama di bidang perdagangan.

Selain itu, Rachmat juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan perusahaan besar Jepang yang sudah menjalin kerja sama dengan Indonesia antara lain Toyota, Mitsui, Itochu, Honda dan Epson.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Kementerian Perdagangan melakukan upaya pendekatan agar perusahaan-perusahaan yang sudah berinvestasi di Indonesia lebih mengembangkan sayapnya dengan menambah jumlah investasi, agar mampu mendorong kinerja ekspor nonmigas Indonesia. (Vicki Febrianto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×