Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Melihat pertumbuhan permintaaan, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) akan terus perkuat bisnis non-alkohol. Meski demikain, bisnis alkohol juga akan besar pasca berkembangnya portoflio baru dari Strongbow Cider.
Sepanjang tahun lalu, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih 7,67% year on year (yoy) menjadi Rp 3,65 triliun. Penjualan produk minuman alkohol maupun non-alkohol kompak mendaki.
Minuman alkohol masih mendominasi penjualan Multi Bintang. Namun jika dihitung, penjualan minuman non-alkohol alias non alcoholic beverages (NAB) tumbuh 13,36% yoy. Sementara minuman alkohol hanya mampu terungkit 6,89% (yoy).
Michael Chin, Presiden Direktur PT Multi Bintang Tbk menjelaskan saat ini untuk pengembangan bisnis non alkohol akan ada penguatan dari sisi produksi dan distribusi. Dari sisi produksi, kapasitas pabrik di Tangerang akan mulai banyak difokuskan dalam pengembangan produk-produk non alkohol.
"Distribusi dalam negeri juga. Awalnya kami sudah masukan ke modern trade sepreti supermarket dan minimarket. Kedepannya kami akan ekspansi ke pertokoan biasa sehingga pemasarannya semakin luas," kata Michael dalam paparan publik, Selasa (23/4).
Adapun saat ini dari sisi produk ada empat portofolio utama. Yakni Bintang Zero, Bintang Radler Zero, Fayrouz, dan juga Green Sands. Menurutnya tidak akan ada produk baru yang ekstrim seperti produk minuman Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang akan dikembangkan. "Kami akan fokus pada produk yang sudah ada. Seperti misalnya tahun ini kami perkenalkan Fayrouz Kurma," jelasnya.
Dalam rangka memperkuat strategi transformasi Perseroan menjadi perusahaan multi-beverage, PT Tirta Prima Indonesia (TPI), anak usaha dari Multi Bintang, yang sejak September 2018 lalu telah memulai produksi seluruh portofolio minuman non-alkohol Perseroan, kini berhasil meraih sertifikasi halal untuk produk soda buah, Fayrouz. Keseluruhan operasional TPI, termasuk fasilitas produksi dan seluruh komunikasi sepenuhnya mematuhi Standar Jaminan Halal Indonesia.
Erik Pieter Mul, Direktur Keuangan PT Multi Bintang Indonesia Tbk menjelaskan tahun lalu kontribusi non alkohol masih sekitar 12% dari total pendapatan. Hanya saja untuk target kontribusi dari produk non alkohol belum dibeberkan. "Kami akan terus perkuat produk non alkohol tapi juga produk alkohol tetap akan diperkuat," jelas Erik, Selasa (23/4).
Adapun produk alkohol yang baru dikembangkan yakni dari jenis Cider. Dengan merk Strongbow Cider tahun lalu mulai dijalankan produksinya di pabrik Tangerang. Ditargetkan produk ini akan penguasa Cider di Indonesia.
Selain performa setiap produk, kinerja penjualan Multi Bintang tahun lalu juga mendaki di pasar dalam negeri dan luar negeri. Sama seperti produk alkohol, penjualan pasar domestik lebih mendominasi. Namun pertumbuhannya hanya 7,37% (yoy) alias kalah ketimbang kenaikan penjualan ekspor yang mencapai 36,11% (yoy).
Erik menjelaskan meski pasar ekspor masih kecil perusahaan tetap akan penetrasi pasar ekspor. Khususnya negara-negara yang baru dimasuki tahun lalu seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan. Di pasar ekspor posisi merk Multi Bintang masuk dalam kategori produk bir premium.
Namun perlu dicatat, rangkaian kenaikan kinerja penjualan Multi Bintang per segmen tadi, tidak dibarengi dengan pertumbuhan bottom line. Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih mereka justru menyusut 6,82% (yoy) menjadi Rp 1,22 triliun. Ditargetkan tahun ini kinerja laba masih bisa dapat positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News