kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MLM, Strategi Operator CDMA Menggenjot Pelanggan


Kamis, 05 Maret 2009 / 10:35 WIB
MLM, Strategi Operator CDMA Menggenjot Pelanggan


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pasar ponsel di Indonesia masih sangat besar. Pertumbuhan yang cukup menjanjikan terjadi di layanan fixed wireless access (FWA) berbasis teknologi code division multiple access (CMDA). Untuk menggenjot pelanggan layanan ini, operator gencar membidik pelanggan baru lewat sistem multi level marketing (MLM).

Telkom, misalnya, bekerjasama dengan organisasi massa Gerakan Pemberdayaan Masyarakat Berpotensi (GPMB) untuk memasarkan Telkom Flexi. Telkom Divre III juga menggandeng Jaringan Radio Komunitas (JRK) dan beberapa komunitas lain.

Telkom memberikan fee khusus bagi para pengurus komunitas jika berhasil menjual dalam jumlah unit tertentu. "Modelnya MLM, tapi tak murni. Kami memberi fee dari biaya promosi," ujar Officer External Comunication Telkom Divisi Regional (Divre) III Jabar, Dasrizal.

Ketua Umum GPMB Ahmad Setiawan mengatakan, jika FWA bisa masuk ke organisasinya, lambat laun penggunanya bakal meluas. "Mau tidak mau, anggota ikut-ikutan pakai, apalagi sistem organisasi kami pakai garis komando," ungkapnya.

Dasrizal mengaku, pihaknya membidik komunitas karena sudah memiliki jaringan sangat kuat. Dengan strategi pemasaran seperti ini, Telkom menargetkan pelanggan baru Flexi bertambah sebanyak 120.000-200.000 setiap bulan.

Pesaing terberat Flexi, Esia juga menerapkan strategi yang kurang lebih sama. Manajer Umum Komunikasi Korporat Bakrie Telecom Noorman Iljas menyatakan, mereka juga menggunakan pemasaran mirip MLM. "Kami melakukan strategi ini ketika membidik pasar komunitas tertentu. Sebab, antaranggota ada loyalitas yang dapat meningkatkan penjualan," ujarnya.

Salah satu yang telah digandeng Bakrie adalah Forum Komunikasi Mahasiswa dan Masyarakat Tegal (FKMMT). Bentuknya berupa reward berupa tarif murah jika berkomunikasi antar-anggota komunitas. "Mudah-mudahan dengan cara ini kami bisa mencapai target 10 juta pelanggan tahun ini," kata Noorman.

Komunitas terakhir yang dibidik pemilik merek Esia itu adalah komunitas Slanker atau komunitas penggemar grup musik Slank. "Slanker itu tersebar di seluruh Indonesia, jadi sangat membantu penjualan produk kami," katanya.

Sementara Head Of Community Shell PT Mobile-8 Telecom Reginald Haryanto bilang, perusahaannya lebih memilih membentuk jaringan kampus dan sekolah di Indonesia untuk mendongkrak penjualan.

Jika pelanggan berhasil menjual produk Fren, maka Mobile-8 akan memberikan reward khusus. "Ada ketentuan, jika anggota bisa menjual beberapa paket produk akan mendapat fee sebesar 5% sampai 20% dari nilai produk yang berhasil dijual setiap tahunnya," kata Reginald.

Sampai tahun 2008, Flexi masih berhasil memimpin pasar pelanggan FWA dengan menggaet sebanyak 13 juta pelanggan, disusul oleh Esia dengan 7,3 juta pelanggan, lalu Fren sebanyak 3,5 juta pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×