kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

MNC Vision Networks (IPTV) ganti model bisnis tahun depan


Senin, 02 Desember 2019 / 18:55 WIB
MNC Vision Networks (IPTV) ganti model bisnis tahun depan
ILUSTRASI. Direktur Utama PT MNC Vision Networks (MVN) Ade Tjendra (ketiga kiri), Komisaris Utama Syafril Nasution (kedua kanan), Komisaris Indra Prastomiyono (kedua kiri), Komisaris Independen Syukri Batubara (ketiga kanan) dan Direktur Anthony Chandra K (kanan), b


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MNC Vision Networks Tbk akan ganti model bisnis MNC Vision. Adapun dari sebelumnya dengan sistem sewa, ke depan akan dilakukan dengan sistem beli putus.

Luthan Fadel, Investor Relations MNC Vision Networks menyebutkan hal tersebut bertujuan untuk mengurangi beban perseroan dalam berbelanja perlengkapan sewa. "Jadi, kami mengadopsi model bisnis K-Vision," ujarnya kepada kontan.co.id, Senin (2/12).

Baca Juga: MNC Vision Networks (IPTV) proyeksikan akuisisi Link Net selesai Maret 2020

Menurutnya, dengan mengandalkan sistem putus akan mengurangi beban hingga 30% akibat biaya perawatan kepada tiap pelanggannya. Selain itu, dengan pembelian perlengkapan yang lebih banyak maka harga yang didapatkan perseroan akan lebih kecil dari penjual.

Wajar saja, untuk lini bisnis DTH (direct to home) tahun depan pihaknya membidik 6.000 hingga 7.000 pelanggan baru. Adapun tahun ini pihaknya membidik tiap harinya mendapatkan 5.000 hingga 5.500 pelanggan baru.

Baca Juga: Perusahaan Hary Tanoe Akan Akuisisi Mayoritas Saham Link Net

Menilik laporan keuangan perseroan, hingga kuartal III-2019 tercatat beban pokok pendapatan emiten berkode saham IPTV ini tumbuh 5,1% menjadi Rp 2,06 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,96 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×