kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.869   11,00   0,07%
  • IDX 7.312   116,30   1,62%
  • KOMPAS100 1.124   19,51   1,77%
  • LQ45 895   18,26   2,08%
  • ISSI 223   2,18   0,99%
  • IDX30 458   9,71   2,17%
  • IDXHIDIV20 552   12,11   2,24%
  • IDX80 129   2,04   1,61%
  • IDXV30 137   2,20   1,64%
  • IDXQ30 153   3,44   2,31%

Mobil bekas China masih laris


Selasa, 11 Juni 2019 / 18:49 WIB
Mobil bekas China masih laris


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tak hanya bersaing di harga jual baru, merk mobil China rupanya berupaya menjaga harga jual mobil bekasnya (resale value). Pasalnya baik merk Wuling dan DFSK mengentak pasar dengan harga jualnya yang miring tapi fitur yang lumayan lengkap.

Senior Marketing Manager Sentra Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih mengatakan kesulitan mencari mobil bekas merk Tiongkok. Herjanto menduga ada strategi dari Agen Pemegang Merk (APM) bekerjasama dengan diler untuk membeli kembali (buyback) mobil lama.

“Di pasaran hampir tidak ada mobil second dari merk Tiongkok. Sepertinya mereka punya kebijakan untuk membeli mobil bekasnya,” kata Herjanto kepada KONTAN, Senin (10/6).

Dengan kondisi tersebut, konsumen akan lebih memikirkan untuk membeli produk barunya langsung. Mengingat harga jual kendaraan Multi Purpose Vehicle (MPV) dan juga Sport Utility Vehicle (SUV) dari dua merk tersebut jauh di harga normal merk lain. “Selain itu pembayaran kredit mobil barunya juga mudah. Jadi ngapain lagi beli mobil sekennya?,” tuturnya.

Herjanto menilai saat ini peminat mobil bekas di WTC Mangga Dua pada akhir Mei sudah mulai membaik. Menurutnya konsumen sudah mulai bergairah pasca masa Pemilu berakhir.

“Tapi saat ini konsumen tak cari Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia saja. Hal ini karena sudah ada banyak pesaing seperti Mitsubishi Xpander, Honda Mobilio, Suzuki Ertiga,” jelasnya.

Sementara itu Brand Manager Wuling Motors Indonesia Dian Asmahani menjelaskan Wuling tak punya kebijakan untuk membeli kembali produk mobil bekas. Menurutnya jual beli mobil bekas berjalan normal sesuai permintaan pasar.

Meski demikian,Wuling masih memperhatikan resale value dari produknya. Salah satu strategi untuk menjaga resale value dari pelayanan purna jual (after sales). “Baik dari ketersediaan diler dan juga kemudahan mendapatkan komponen (spare part),” kata Dian kepada KONTAN, Selasa (11/6).

Untuk tahun ini Wuling menargetkan adanya 120 diler yang diresmikan. Sampai saat ini sudah ada 96 diler yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain itu baru-baru ini Wuling memaksimalkan fasilitas purna jual untuk menggaet kustomer di Indonesia. Salah satu fasilitas yang disediakan adalah aplikasi My Wuling+ yang memungkinkan kustomer melakukan konsultasi masalah teknis dengan ahlinya secara online.

Selain itu, kustomer bisa juga melakukan booking service serta berbagi pengalaman berkendara bersama Wuling dengan menggunakan fitur komunitas. Melalui aplikasi tersebut, kustomer juga bisa mendapatkan informasi seperti produk baru Wuling maupun layanan baru.

Sedangkan untuk penjualan mobil barunya, Dian mengklaim trennya terus meningkat. Dari periode Januari-Mei 2019 penjualan masih banyak dari kendaraan MPV Confero. “Namun khusus Mei penjualan terbanyak dari SUV terbaru kami Almaz,” jelasnya.

Permata Islam, Marketing General Manager PT Sokonindo Automobile belum bisa berbicara banyak mengenai kondisi penjualan mobil bekasnya. “Kita belum ada riset khusus utk mobil second DFSK,” kata Permata kepada KONTAN, Selasa (11/6).

Ata sapaanya menjelaskan Sokonindo memiliki strategi untuk bisa meningkatkan penjualan. Yakni lewat peningkatan pada kualitas produk, pembangunan jaringan diler k di seluruh Indonesia dan pengembangan layanan purna jual yang bertumpu pada konsumen dengan garansi 7 tahun/150.000 km. “Kami berusaha memberikan produk mampu bersaing dari segi kualitas dan dapat diakomodir oleh pasar Indonesia,” tambahnya.

Adapun tahun 2018, Sokonindo sudah bekerja sama dengan 50 mitra diler. Tahun ini Sokonindo berencana mengembangkan 40 diler lagi. “Kami tetap optimis dengan pencapaian di semester kedua. hal ini didukung dengan sambutan yang luar biasa terhadap Glory 560 yg di luncurkan pada IIMS April lalu. Masyarakat semakin percaya dengan produk kami,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×