kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mobil listrik jadi tren! Pengusaha rest area siap gandeng PLN bangun SPKLU


Minggu, 27 Desember 2020 / 10:29 WIB
Mobil listrik jadi tren! Pengusaha rest area siap gandeng PLN bangun SPKLU
ILUSTRASI. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril saat peresmian?Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di rest area ruas jalan tol Trans Jawa.


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia (Aprestindo) mendukung langkah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk berinvestasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sepanjang rest area ruas tol Trans Jawa. 

Seperti diketahui sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menambah empat unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di ruas tol Jakarta - Surabaya. SPKLU ini merupakan hasil kolaborasi antara PLN dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Empat SPKLU yang diresmikan antara lain SPKLU Rest Area KM 207 A Palikanci, SPKLU Rest Area 379 Batang, dan SPKLU Rest Area KM 519 A/B Sragen. Kehadiran SPKLU ini juga dalam rangka menyiapkan sarana pendukung untuk pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menyatakan, peresmian SPKLU ini menjadi bagian dari komitmen PLN untuk mendukung implementasi Perpres No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

"PLN ingin memberikan kenyamanan warga pengguna Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dengan memastikan penyediaan infrastruktur kelistrikan melalui pembangunan SPKLU," imbuh dia.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia (Aprestindo) Jimmy Leo Tjandra menegaskan, pengusaha rest area mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam percepatan transisi energi dan hal tersebut sudah dilakukan di banyak negara.

Maka dari itu, ini adalah kesempatan bagi pengusaha otomotif listrik melihat pasar Indonesia yang sangat besar. "Jika PLN mau investasi dan lokasi dari SPKLU tersedia sangat memungkinkan kerjasama dilaksanakan," ungkap dia ke KONTAN.co.id, Minggu (27/12).

Dia menilai, peluang inevstasi SPKLU ini untuk mengantisipasi perubahan dari pengguna kendaraan. Saat ini memang masih menggunakan bahan bakar minyak, namun nantinya akan beralih ke kendaraan listrik. "Pastinya ada penurunan dari penjualan BBM dan seharusnya antisipasi pendapatan bagi pengusaha Rest Area dengan inovasi," terang Jimmy.

Kata dia, pihaknya juga terbuka dengan investasi lain selian PLN untuk bersama-sama membangun infrastruktur untuk pengembangan kendaraan listrik. "Produk dan pelayanan yang baik serta branding kuat yang akan dipilih oleh pengguna mobil listrik akan menjadi pemenang di pasar SPKLU," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×