Reporter: Francisca Bertha Vistika, Merlinda Riska | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Mobil terjangkau ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) mendapat respon positif dari pasar. Beberapa pabrikan otomotif yang berpartisipasi dalam program ini mendapat berkah.
Seperti PT Toyota Astra Motor (TAM). Semenjak Toyota Agya, produk LCGC TAM, muncul di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) September 2012, mendapat respon bagus dari pasar. Dua bulan terakhir, TAM sudah mengirimkan Agya sebanyak 4.000 unit per bulannya.
Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor menyatakan pihaknya sudah menyiapkan 15.000 unit Agya sampai akhir tahun nanti. "Hingga kini sudah terjual sekitar 8.000 unit," katanya ke KONTAN, Kamis (7/11).
Menurut Rahmat, jumlah penjualan yang tinggi ini tidak lepas dari adanya inden dari konsumen sejak akhir tahun lalu. Semenjak meluncur di ajang IIMS 2012.
Ia mencatat, tipe Agya yang terlaris justru tipe teratas atau high grade yang berbanderol antara Rp 106 juta sampai Rp 116,5 juta. Tipe ini berkontribusi 50% dari total penjualan. Adapun tipe yang paling mahal, yakni Agya TRD-S (sport) yang berbanderol Rp 111 juta sampai Rp 120,7 juta menyumbang 30% dari total penjualan Agya.
Tak mau kalah, produk kembar Toyota Agya, yakni Daihatsu Ayla juga mencatatkan hasil mulus. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mencatat, penjualan Ayla di September 2013 sebanyak 4.377 unit. Hasil ini menyumbang 24,1% dari total penjualan Daihatsu di bulan tersebut yaitu sekitar 18.099 unit.
Menurut Hendrayadi Lastiyoso, Marketing Division Head Astra Daihatsu Motor, antusiasme masyarakat pada mobil LCGC cukup baik. "Sejak launching September hingga Oktober ini Ayla sudah terjual sekitar 7.000 unit. Hingga Desember nanti diperkirakan rata-rata penjualannya sekitar 4.000-an unit per bulan," kata Hendrayadi ke KONTAN.
Sedangkan PT Honda Prospect Motor (HPM) baru bisa menjual Honda Satya, produk LCGCnya per Oktober 2013 kemarin. Pasalnya, produk ini baru mendapat sertifikasi dari pemerintah di bulan tersebut.
Sejauh ini, jumlah pesanan Honda Satya sudah mencapai 3.500 unit. "Sampai saat ini baru 1.000 unit Honda Satya yang sampai ke tangan konsumne karena produksinya masih belum maksimal," kata Jonfis Fandy, Direktur Penjualan dan Purnajual PT Honda Prospect Motor.
Sama seperti Toyota dan Daihatsu, Jonfis pun optimitstis terhadap penjualan Honda Satya ini. Produk ini masuk dalam keluarga Honda Brio.
Nah, ia menargetkan dari target penjualan Honda Brio yang mencapai 3.000 unit per bulan, Honda Satya bisa menyumbang minimal 40%nya. Artinya, bisa terjual sekitar 1.200 unit per bulan. "Namun pada kenyataannya bisa mencapai 50% dari total penjualan Brio yang mencapai 3.000 unit per bulan," tandas Jonfis.
Ia mengklaim penyebaran penjualan Honda Satya justru lebih banyak di luar Jakarta. Dari total pemesan, yang berada di Jakarta sekitar 40%. Sisanya di luar Jakarta.
Meski mobil LCGC mulai menyesaki jalan-jalan utama di kota besar, para pabrikan otomotif berucap bahwa mobil hemat ini masih belum bisa mengalahkan pasar dari mobil serbaguna atau multi purpose vehicle (MPV).
Jonfis menyatakan, hingga kini konsumen Indonesia masih tertarik dengan mobil yang lebih banyak mengangkut banyak penumpang seperti MPV. Konsumen lebih tertarik denga mobil berkapasitas banyak," timpalnya.
Rahmat Samulo juga mengangguk setuju pernyataan Jonfis. Menurutnya, dari total penjualan Toyota Astra yang sejauh ini sudah mencapai sekitar 400.000 unit, sekitar 60% berasal dari segmen mobil MPV semacam Avanza dan Innova. "Jika dihitung, Agya baru 15.000 unit, jadi porsinya masih kecil," katanya.
Meski begitu, Jongkie D Sugiharto, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (GAIKINDO) menilai perkembangan mobil murah sampai dengan Oktober 2013 cukup baik. "Penjualan dan distribusinya sampai Oktober cukup lancar. Sejauh ini belum ada keluhan dari konsumen untuk produk LCGC," katanya.
Nah, tahun depan, ia memperkirakan mobil LCGC ini masih bisa berkembang. Asalkan para produsen mobil LCGC juga sudah siap luar dalam.
Toyota Astra, Astra Daihatsu, maupaun Honda Prospect belum bisa memprediksi target bisnis dari produk LCGC mereka tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News