Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah Suzuki All New Ertiga diluncurkan secara global pada bulan April lalu, rencananya Suzuki akan mengekspor Suzuki All New Ertiga ke 29 negara mulai bulan September 2018 sesuai dengan arahan dari Suzuki Motor Corporation (SMC).
Donny Ishmi Sahputra, Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menjelaskan pabrik Suzuki di Cikarang sedang menuju tahap akhir persiapan ekspor perdana All New Ertiga dan gelombang pertama akan dilakukan untuk Filipina dan Meksiko.
Tujuan ekspor sepanjang September 2018 sampai Maret 2019 dengan total 29 negara dan Untuk target ekspornya mencapai sebesar 12.000 unit.. Gelombang pertama pengiriman akan ditujukan untuk Filipina dan Meksiko.
"Tak hanya negara Asia, pasar di Amerika Latin juga kami sasar. Pertumbuhan penjualan ekspor keseluruhan bisa tumbuh double digit atau lebih tinggi daripada pasar domestik yang single digit," kata Donny kepada Kontan.co.id, Jumat (14/9).
Menurut Donny ada beberapa alasan Suzuki di Indonesia menjadi basis ekspor selain di India dan Jepang. Saat ini Indonesia telah menjadi pilar ketiga bisnis Suzuki secara global.
Selain itu secara harga jual sudah kompetitif. Mengingat saat ini Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam mobil Suzuki sudah tinggi. Catatan saja model Ertiga sudah memiliki TKDN 84% dan akan terus ditingkatkan nilai TKDN. "Hal ini karena kita bisa merakit komponen sendiri dan juga bekerja sama dengan supplier komponen lokal," jelasnya.
Kedepannya, Suzuki akan mencoba memproduksi model lain. Saat ini yang masih dijajaki studinya yakni model city car Ignis.
Upaya Suzuki di pasar ekspor roda empat berbuah manis, karena pada semester pertama 2018 Suzuki berhasil meningkatkan ekspor mobil sebesar 11% dengan jumlah 31.759 unit dibandingkan semester pertama tahun 2017, dimana Suzuki mengekspor mobil sebanyak 28.251 unit.
Dengan jumlah tersebut, Suzuki telah mengekspor produk-produk Suzuki ke 47 negara dan hampir memenuhi target ke 51 negara tujuan ekspor Suzuki selama tahun 2018 yang meliputi Thailand, Filipina, Vietnam, Pakistan, Chile, Peru, Bolivia, Kostarika, Honduras, Kolombia, Panama, dan lainya.
Ekspor Suzuki yang terdiri dari mobil utuh (completely built up/CBU) dan mobil terurai (Completely Knock Down/CKD) tetap menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2018 ini.
Terbukti raihan ekspor mobil CBU pada semster I-2018 menjadi 14.479 unit pada 2018 atau melejit sebesar 13,8% dibandingkan dengan 2017 yang hanya sebanyak 12.723 unit.
Sedangkan ekspor kendaraan dalam bentuk CKD, Suzuki juga naik tajam, menjadi 17.280 unit atau naik sebesar 11,3% dari periode sama tahun lalu 15.528 unit.
Dari ekspor CBU, Suzuki APV menjadi model yang paling banyak diekspor, yakni sebanyak 8.080 unit pada semester pertama 2018. Akan tetapi dari ekspor CBU, Suzuki New Ertiga mencetak lonjakan ekspor tertinggi hingga 37% pada semester pertama 2018. "Untuk sekarang Suzuki APV masih akan menjadi penyumbang penjualan terbesar," papar Donny.
Jika semester pertama tahun 2017 Suzuki berhasil mengekspor Suzuki New Ertiga sebanyak 4.671 unit, kali ini ekspor Suzuki New Ertiga menyentuh 6.399 unit pada semester pertama 2018. Dari total keseluruhan ekspor, Suzuki New Ertiga pada semester pertama tahun 2018 berkontribusi sebesar 25,5%.
Sedangkan untuk ekspor CKD, Suzuki Karimun Wagor R mencetak lonjakan tertinggi hingga 35 % pada semester pertama 2018. Pada semester pertama tahun 2018, Suzuki berhasil mengeskpor Karimun Wagon R sebanyak 14.640 unit.
Seiring dengan tumbuhnya ekspor, kebutuhan akan ekspor komponen untuk fasilitas manufaktur Suzuki diluar negeri juga naik. Pada semester pertama 2018 ini, kenaikannya sebesar 6% yaitu sebanyak 246.232 pieces dibanding tahun lalu yang hanya 232.439 pieces. Tercatat sebanyak 91 distributor Suzuki di global menjadi tujuan ekspor komponen yang mencakup 78 negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News