Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Meski pencapaian penjualan lahan industri masih jauh panggang dari api, PT Modernland Realty Tbk (MDLN) tetap maju tak gentar. Perusahaan tersebut mempertahankan target penjualan lahan industri 60 hekatare (ha) di Modern Cikande Industrial Estate (MCIE), Serang, Banten hingga akhir tahun ini.
Hingga akhir kuartal III-2016 Moderland baru menjual 20 ha lahan. Itu berarti, perusahaan harus bekerja keras mengejar penjualan 40 ha lahan atau 2/3 target hanya dalam tiga bulan sisa tahun ini.
Namun PT Modern Cikande Industrial Estate, anak usaha Modernland yang menjalankan MCIE yakin, bisa menggenapi kekurangan target. "Kami masih optimistis, lagipula masih banyak permintaan untuk kawasan industri," kata Pascall Wilson, Direktur PT Modern Cikande Industrial Estate, kepada KONTAN, Senin (10/10).
Sebelumnya, sempat tersiar kabar ada perusahaan yang berniat membeli 15 ha lahan di MCIE. Alih-alih membenarkan kabar itu, manajemen Modern Cikande Industrial memilih bilang, tengah menunggu kepastian proses bisnis yang sedang berjalan.
Asal tahu, penghuni MCIE adalah perpaduan investor asing dan lokal. Saat ini, investor lokal mendominasi hingga 60% dari total penghuni di kawasan industri.
Semula, Modernland memiliki total tabungan lahan alias landbank seluas 3.075 ha di MCIE. "Kalau saat ini sudah terjual sekitar 1.100 ha, jadi lanbank kami tinggal sekitar 2.000 ha," ungkap Pascall.
Sisa landbank yang masih luas menjadi alasan Modernland menangguhkan rencana mengakuisisi lahan lagi. Fokus perusahaan tersebut adalah menjual ribuan hektare lahan yang masih menanti investor.
Harga tanah di MCIE saat ini sekitar Rp 2 juta per meter persegi (m²). Menurut catatan internal Modernland, pertumbuhan harga per tahun antara 10%–15%. Persentase itu sekaligus menjadi target pertumbuhan harga tahun ini.
Sepanjang semester I 2016, Modernland mencatatkan penjualan tanah sebesar Rp 365,40 miliar atau menyusut 68,03% ketimbang semester I 2015 yang tercatat Rp 1,43 triliun. Nilai penjualan tanah pada separuh pertama 2016 berkontribusi 32,89% terhadap total pendapatan yang sebesar Rp 1,11 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
