Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Tak cuma masyarakat Tionghoa yang bergembira menyambut Tahun Baru Imlek. PT Trisula International Tbk juga tak kalah gembira menanti momen ini. Perusahaan itu memperkirakan penjualan di momen Imlek bisa tumbuh 10%-20% dibandingkan bulan biasa.
Rata-rata penjualan ritel perusahaan berkode TRIS di Bursa Efek Indonesia itu setiap bulan adalah Rp 12 miliar - Rp 15 miliar. Jadi, potensi pendapatan di bulan Februari yang bertepatan dengan momen Imlek ini, Trisula berpotensi mengempit penjualan Rp 13,2 miliar hingga maksimal Rp 18 miliar.
Pertumbuhan penjualan saat momen Imlek itu mungkin dicapai karena perayaan Tahun Baru China itu semakin familiar di kalangan masyarakat. "Sehingga penjualan saat momen Imlek menjadi unggulan ketiga setelah Lebaran dan Natal," aku Presiden Direktur PT Trisula International Lisa Tjahjadi kepada KONTAN, (17/2).
Tentu saja karena semakin familiar di kalangan masyarakat itu, persaingan mengail hoki di momen Imlek juga semakin ketat. Dus, Trisula tetap berstrategi memikat pasar.
Salah satu caranya dengan menggeber program promosi.Layaknya program peritel lain, program itu adalah potongan bagi konsumen yang membeli produk tertentu di gerai Trisula. Program tersebut telah dilakukan sejak dua minggu sebelum Imlek kemarin.
Bagi Trisula, memasuki Tahun Kambing Kayu ini, perusahan itu memilih senantiasa memacu bisnis ketimbang menghitung peruntungan. "Soalnya, yang penting itu setiap hari harus dilakukan inovasi bisnis karena pada dasarnya setiap hari itu adalah hari yang baik," pungkas Lisa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News