Reporter: Mona Tobing | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Ancaman el nino yang diperkirakan terjadi pada Juni mendatang, mendorong Monsanto Indonesia, perusahaan penyedia bibit jagung hibdrida asal Amerika Serikat (AS) menambah varias produk bibit jagung hibrida.
Produk baru yang diberinama DK 333 diyakini mampu bertahan ditengah kondisi kemarau panjang yang diprediksi akan terjadi tahun ini.
Mauricio Amore, Chief Executive Officer (CEO) Monsanto Indonesia mengatakan, tahun ini produksi akan terganjal karena kondisi cuaca.
Curah hujan yang tinggi juga kekeringan membuat target produksi bibit jagung belum tentu sebesar produksi tahun lalu.
Monsanto menargetkan penjualan bibit jagung berkisar 6.000 ton pada 2014 atau sama dengan jumlah produksi tahun 2013.
"Produksi kami akan terganjal cuaca. Sehingga perlu ada produk yang dapat tahan dalam kondisi cuaca dengan curah hujan tinggi. Juga ancaman kekeringan," terang Mauricio pada akhir pekan lalu.
Hingga kuartal 1 2014, produksi bibit jagung hibrida disebut Mauricio telah mencapai 30% dari target produksi.
Mauricio mengklaim, bibit jagung DK 333 mampu bertahan dalam kondisi cuaca kemarau panjang.
Dalam kondisi curah hujan yang cukup tinggi serta ancaman kekeringan, bibit jagung DK 333 dapat menjadi varietas unggul dibandingkan bibit jagung Monsanto terdahulu. Saat ini, Monsanto telah menjual 5 varietas bibit jagung hibrida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
