kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Monsanto Targetkan Bibit Jagung Naik 20%


Senin, 27 Januari 2014 / 07:10 WIB
Monsanto Targetkan Bibit Jagung Naik 20%
ILUSTRASI. Soccer Football - Community Shield - Liverpool v Manchester City - King Power Stadium, Leicester, Britain - July 30, 2022 Liverpool's Darwin Nunez celebrates scoring their third goal with Fabio Carvalho. Action Images via Reuters/Andrew Boyers


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Herlina Kartika Dewi

LAMPUNG. Monsanto Indonesia, salah satu perusahaan penyedia  bibit jagung hibrida di Indonesia asal Amerika Serikat (AS) siap meningkatkan penjualan di tahun ini. Mauricio Amore, Chief Executive Officer (CEO) Monsanto Indonesia mengatakan, perusahaan akan meningkatkan penjualan bibit jagung sekitar 15%-20% di tahun ini.

Selama tahun 2013 Monsanto berhasil menjual bibit jagung hibrida sebanyak 6.000 ton. Artinya, tahun ini Monsanto menargetkan bisa menjual sekitar 6.900 ton - 7.200 ton bibit jagung hibrida.

Catatan saja, saat ini Monsanto memiliki sekitar 7.000 hektare (ha) area tanam jagung yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur. Sementara, pabrik jagung hibrida milik Monsanto ini memiliki kapasitas produksi hingga 13.000 ton. Dengan begitu, "Kami masih memiliki cukup ruang untuk meningkatkan produksi," ujar Mauricio.

Menurutnya, di Asia, pasar Indonesia merupakan yang terbesar kedua di Asia. Mauricio mengklaim, saat ini pangsa pasar Monsanto di Indonesia sekitar 25%. Perusahaan ini menjual sekitar lima varietas bibit jagung hibrida. Salah satu varietas yang diunggulkan adalah DK 999. Harga jual produk ini berkisar Rp 50.000-Rp 55.000 per kilogram (kg).

Winarno Tohir, Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) mengatakan, bibit hibrida mampu meningkatkan produksi dan pendapatan petani jagung lokal. Pasalnya, dengan bibit hibrida petani mampu mendapatkan panen yang lebih besar, sehingga pendapatannya bisa terdongkrak. "Minimal pendapatan petani bisa mencapai Rp 70 juta per tahun," kata Winarno.

Monsanto menargetkan peningkatan panen dengan bibit hibrida sebanyak 7,5 ton per ha. Sementara, panen nasional saat ini hanya sekitar 4,9 ton per ha.

Menurut Winarno, Lampung menjadi salah satu lokasi titik pengujian varietas bibit jagung sebelum diluncurkan ke pasar.

Mauricio bilang, kedepannya perusahaan akan menambah jenis produk yang akan dijual di Indonesia. "Kami melihat kedelai hibrida bisa menjadi produk selanjutnya yang bisa dipasarkan," ujarnya.

Selain memproduksi bibit jagung hibrida, Monsanto juga akan memproduksi bibit jagung transgenik. Tapi, Monsanto baru mendapat persetujuan keamanan pangan dan pakan. Perusahaan ini masih   menunggu persetujuan untuk keamanan lingkungan. Rencananya, Monsanto akan memproduksi sekitar 30 ton - 40 ton bibit jagung transgenik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×