Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Meski masih menunggu izin produksi bibit jagung transgenik, Monsanto Indonesia sudah mengadang target. Dalam tahap uji coba, Monsanto akan memproduksi bibit jagung transgenik sekitar 30 sampai 40 ton. Sayangnya, Monsanto Indonesia baru mendapatkan persetujuan keamanan pangan dan pakan. Perusahaan initinggal menunggu persetujuan untuk keamanan lingkungan.
"Setelah memperoleh persetujuan, bibit jagung transgenik ini akan diuji coba di kantong-kantong penghasil jagung," ujar Herry Kristanto, Corporate Affairs Lead Monsanto Indonesia, Senin (9/12).
Beberapa wilayah yang akan menjadi sasaran uji coba adalah wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Dengan bibit benih jagung transgenik ini, produktivitas tanaman diperkirakan sebesar delapan ton per hektare (ha), lebih tinggi dari produktivitas jagung nasional yang hanya 4,95 ton per ha.
Selain menambah pangsa pasar domestik, produksi bibit jagung transgenik juga akan memperlebar pasar ekspor. Monsanto Indonesia berencana untuk menjadi eksportir bibit transgenik di negara Asia Pasifik. Adapun negara tujuan yang berpotensi untuk ekspor benih transgenik adalah Filipina dan Vietnam.
Selama ini, Monsanto Indonesia telah menjual benih jagung hibrida sebanyak 6.000 ton per tahun. "Pangsa pasar kami di Indonesia sebesar 30%," ujar Mauricio F. Amore, Presiden Director Monsanto Indonesia.
Selain dipasarkan di dalam negeri, produksi benih jagung hibrida monsanto juga dikirim ke sejumlah negara seperti seperti Vietnam, Thailand, dan Pakistan.
Monsanto adalah perusahaan pertanian yang berbasis di Amerika Serikat (AS). Mosanto memiliki 146 fasilitas produksi di 33 negara. Di Indonesia, Monsanto memiliki fasilitas pabrik manufaktur yang berlokasi Mojokerto dengan kapasitas produksi 13.500 metrik ton (MT).
Terkait dengan harga benih jagung hibrida, Mauricio bilang setiap tahunnya, rata-rata kenaikan harga benih antara 5% hingga 7%. Di tahun depan, Monsanto Indonesia belum tahu apakah akan menaikan harga benih atau tidak.
"Harga benih sangat ditentukan oleh banyak variabel seperti harga komoditas dan inflansi," jelas Mauricio. Saat ini, harga benih jagung hibrida dipatok bervariasi antara Rp 55.000-Rp 70.000 per kilogram (kg) tergantung jenisnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News