kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.502.000   11.000   0,44%
  • USD/IDR 16.794   37,00   0,22%
  • IDX 8.646   36,29   0,42%
  • KOMPAS100 1.197   8,91   0,75%
  • LQ45 860   6,19   0,73%
  • ISSI 309   1,58   0,51%
  • IDX30 440   1,54   0,35%
  • IDXHIDIV20 513   2,02   0,39%
  • IDX80 134   0,88   0,66%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 141   0,83   0,59%

Moratorium Izin Properti di Jabar Tak Ganggu Proyek Perdana Gapuraprima (GPRA)


Senin, 22 Desember 2025 / 16:06 WIB
Moratorium Izin Properti di Jabar Tak Ganggu Proyek Perdana Gapuraprima (GPRA)
ILUSTRASI. GapuraPrima (KONTAN/Daniel Prabowo) Kebijakan moratorium izin properti tidak berdampak signifikan terhadap rencana pengembangan proyek Perdana Gapuraprima (GPRA).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan moratorium izin properti yang diterapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak berdampak signifikan terhadap rencana pengembangan proyek PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA).

Perseroan memastikan seluruh proyek perumahan yang dikembangkan di wilayah tersebut telah mengantongi perizinan sebelum kebijakan diberlakukan.

Direktur Utama Perdana Gapuraprima, Arvin F Iskandar, mengatakan bahwa pengembangan proyek GPRA di Jawa Barat hingga saat ini masih berjalan dengan baik.

“Pengembangan proyek kami yang berada di Jawa Barat masih berjalan dengan baik, karena semua perizinan perumahan kami yang di wilayah Jawa Barat telah ada izinnya,” ujar Arvin kepada Kontan.co.id, Senin (22/12). 

Baca Juga: Paramount Gading Semarakkan Akhir Tahun dengan Kegiatan dan Promo Menarik

Sejalan dengan itu, Arvin menegaskan tidak ada proyek perseroan yang tertunda, dibatalkan, maupun ditinjau ulang akibat kebijakan moratorium tersebut.

Meski demikian, dia mengakui tantangan industri properti saat ini tidak hanya datang dari sisi regulasi, tetapi juga dari melemahnya daya beli masyarakat. Kondisi tersebut menciptakan tekanan ganda bagi pengembang, khususnya di segmen perumahan.

Ia menambahkan, segmen yang paling terdampak dalam kondisi ini adalah rumah tapak residensial. Selain itu, kebijakan moratorium juga membuat investor cenderung lebih berhati-hati dalam menyalurkan pendanaan ke sektor perumahan. 

Untuk menjaga kinerja di tengah tantangan tersebut, GPRA menyiapkan strategi dengan menekankan keunggulan produk kepada konsumen. “Kami infokan kepada pembeli bahwa produk kami akan bebas banjir, dan lebih baik atau bagus,” kata Arvin.

Dari sisi aset, GPRA tercatat memiliki total luas lahan proyek di Jawa Barat sekitar 200 hektare. Sepanjang tahun 2025, kontribusi marketing sales perseroan masih didominasi oleh segmen landed housing residential, atau mencapai 60%, selanjutnya diikuti service apartment, office, dan sewa.

Saat ini, GPRA juga masih memiliki sejumlah proyek yang berada dalam tahap pembangunan di Jawa Barat, yakni Bukit Cimanggu City di Bogor, The Botanica Cibubur, serta The Botanica Signature Pakuan di Bogor.

Baca Juga: Pemerintah Pastikan Sudah Tidak Ada Aktivitas Pertambangan di Lereng Gunung Slamet

Selanjutnya: Emas Tembus ke US$ 4.400, Disokong Spekulasi Penurunan Suku Bunga The Fed

Menarik Dibaca: 13 Manfaat Jalan Kaki bagi Kesehatan Tubuh, Bisa Memperpanjang Umur!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×