Reporter: Kiki Safitri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta merekrut 380 pekerja untuk mengoperasikan kereta. Seluruh pekerja ini sudah harus siap pada uji coba Desember 2018.
Direktur Utama PT MRT William P. Sabandar mengatakan, dari jumlah itu, sebanyak 70 orang adalah masinis. Saat ini, MRT Jakarta sudah merekrut 250 orang.
Nantinya, kebutuhan tenaga kerja 380 orang akan dipenuhi saat uji coba operasi Bulan Desember.
"Sekarang para masinis sudah mulai dilatih dan disiapkan agar sudah bisa mengoperasikan kereta saat uji coba," kata William di Stasiun MRT Bundaran Senayan Jakarta Pusat, Kamis (23/8).
MRT akan melakukan uji coba tiga tahap, yakni uji coba kereta dengan kecepatan rendah, medium, dan kecepatan tinggi. Uji coba kecepatan rendah sudah dilakukan pada 9 Agustus lalu.
Dengan kecepatan rendah yaitu 20 kilometer per jam hingga 30 km/jam, waktu tempuh Lebak Bulus ke Bundaran HI memakan waktu 1 jam.
"Tetapi nanti pada saat beroperasi waktu tempuh dari Lebak Bulus sampai ke Bundaran HI itu 30 menit. Pada saat itu kecepatan rata-rata akan berkisar antara 40 km/jam sampai 60 km/jam,” ujar William.
Pada kuartal pertama 2019, MRT sudah bisa dioperasikan. Nantinya, akan ada 96 kereta dengan 16 rangkaian. Kereta ini buatan Jepang.
William menambahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun sudah mencoba MRT dari Depo Lebak Bulus. Dari hasil tinjauan Anies, kata William, MRT yang dia tumpangi berjalan lancar dan tak ada guncangan. Dia juga menyampaikan pesan dari salah satu masinis Jepang, bahwa kereta MRT Jakarta merupakan salah satu yang terbaik yang pernah dioperasikannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News