kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mulai 25 Desember, Harga Elpiji 5,5 Kg & 12 Kg Naik Rp 1.600-Rp 2.600 per kilogram


Selasa, 28 Desember 2021 / 04:51 WIB
Mulai 25 Desember, Harga Elpiji 5,5 Kg & 12 Kg Naik Rp 1.600-Rp 2.600 per kilogram
ILUSTRASI. Sejak Sabtu (25/12/2021), PT Pertamina (Persero) menaikkan harga gas elpiji nonsubsidi. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak Sabtu (25/12/2021), PT Pertamina (Persero) menaikkan harga gas elpiji nonsubsidi. Kenaikan harga elpiji tersebut mencapai Rp 2.600 per kilogram. 

"Besaran penyesuaian harga elpiji nonsubsidi yang porsi konsumsi nasionalnya sebesar 7,5% berkisar antara Rp 1.600-Rp 2.600 per kilogram," ujar Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting kepada Kompas.com, Senin (27/12/2021). 

Menurut dia, adanya perbedaan kenaikan harga elpiji nonsubsidi itu, dimaksudkan untuk mendukung penyeragaman harga elpiji ke depannya serta menciptakan fairness harga antar daerah. 

Irto menjelaskan, penyesuaian harga elpiji nonsubsidi untuk merespons tren peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) elpiji yang terus naik sepanjang 2021. Pada November 2021 harganya mencapai US$ 847 per metrik ton, tertinggi sejak 2014 atau meningkat 57% sejak Januari 2021. 

Baca Juga: Pernyataan Pertamina: Tidak Ada Satu Pun Pekerja yang Mengalami Pemotongan Gaji

"Penyesuaian harga elpiji nonsubsidi terakhir dilakukan tahun 2017. Harga CPA November 2021 tercatat 74% lebih tinggi dibandingkan penyesuaian harga 4 tahun yang lalu," kata dia. 

Ia menyebutkan, harga elpiji Pertamina masih kompetitif yakni sekitar Rp 11.500 per kilogram per 3 November dibandingkan Vietnam sekitar Rp 23.000 per kilogram, Filipina Rp 26.000 per kilogram, dan Singapura sekitar Rp 31.000 per kilogram. 

"Untuk Malaysia dan Thailand harga elpiji memang relatif rendah karena adanya subsidi dari pemerintah masing-masing," imbuh Irto. 

Baca Juga: Kemenaker Pertemukan Manajemen dan Serikat Pekerja Pertamina, Ini Hasilnya

Di sisi lain, ia menekankan, untuk elpijisubsidi 3 kilogram yang secara konsumsi nasional mencapai 92,5 persen tidak mengalami penyesuaian harga. Irto bilang, harga gas melon itu tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. 

"Pertamina akan memastikan stok dan distribusi elpiji berjalan dengan maksimal serta melanjutkan edukasi penggunaan elpiji yang tepat sasaran," pungkas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertamina Naikkan Harga Elpiji Nonsubdisi"
Penulis : Yohana Artha Uly
Editor : Erlangga Djumena

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×