kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,87%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Mulai Beroperasi, Tangguh Train 3 Kirim Kargo LNG Perdana


Kamis, 19 Oktober 2023 / 14:04 WIB
Mulai Beroperasi, Tangguh Train 3 Kirim Kargo LNG Perdana


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumumkan pengiriman perdana kargo LNG (liquefied natural gas) yang diproduksi dari fasilitas Tangguh Train 3 di Papua Barat.

Kargo LNG perdana dikirimkan ke pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pengiriman ini pun turut menandai dimulainya operasi komersil dari proyek pengembangan Tangguh.

Kargo LNG pertama dari Tangguh Train 3 kini tengah berlayar menuju fasilitas regasifikasi PLN di Arun, provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengungkapkan, pengapalan pertama kargo LNG ke PLN ini juga memberikan sinyal positif terhadap daya serap gas dalam negeri.

Baca Juga: Perdana! Kargo LNG Tangguh Train 3 Dikirim ke Fasilitas Regasifikasi PLN di Arun

Dwi menjelaskan, Tangguh merupakan produsen LNG terbesar di Indonesia dan produksi dari Tangguh Train 3 akan berkontribusi signifikan dalam pencapaian target produksi gas nasional sebesar 12 BSCFD (miliar standar kaki kubik per hari)  pada tahun 2030. 

“Dengan bertambahnya kapasitas produksi gas, membuat Tangguh akan memegang peranan penting dalam menjawab kebutuhan energi gas di Indonesia yang terus bertambah. Total produksi gas dari Tangguh kini mencapai lebih dari sepertiga produksi gas nasional,” kata Dwi dalam siaran pers, Kamis (19/10). 

Dengan beroperasinya Tangguh Train 3, maka kapasitas produksi dari dua Train yang saat ini telah beroperasi akan bertambah 3,8 juta ton dan membuat total kapasitas produksi tahunan menjadi 11,4 juta ton.

Di luar tambahan Train LNG baru, proyek pengembangan Tangguh juga mencakup konstruksi dua anjungan lepas Pantai, 13 sumur produksi, fasilitas pemrosesan LNG, serta infrastruktur pendukung lainnya.

Dalam perjalanannya, proyek ini terdampak cukup hebat oleh situasi pandemi COVID-19 dan membutuhkan waktu enam setengah tahun untuk penyelesaian setelah mendapatkan persetujuan akhir investasi di tahun 2016. Pada puncak konstruksi, terdapat lebih dari 13.500 pekerja yang terlibat dalam konstruksi proyek yang terletak di wilayah terpencil ini dan sebanyak 155 juta jam kerja telah dihabiskan untuk merampungkan proyek.

Baca Juga: Pertamina dan Petronas Resmi Gantikan Shell di Blok Masela

 EVP Gas and Lowcarbon Energy bp Anja-Isabel Dotzenrath mengatakan, Tangguh Train 3 telah beroperasi dengan aman. Ini menandakan fase baru untuk Tangguh LNG dan ini merupakan capaian yang amat membanggakan untuk bp dan juga para mitra Tangguh. 

“Tangguh merupakan proyek yang penting untuk bp dan Indonesia. Saat ini, Tangguh akan berkontribusi terhadap sepertiga dari produksi gas Indonesia, dan akan berkontribusi secara signifikan dalam menjawab kebutuhan akan energi yang lebih terjangkau dan dapat diandalkan untuk bp," terang Anja.

Anja menambahkan, membangun bisnis gas atau LNG adalah strategi perusahaan untuk bertransformasi menjadi perusahaan energi terpadu yang berinvestasi pada sistem energi hydrocarbon dan kepada pembangunan bisnis rendah karbon yang baru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×