kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Proyek Tangguh Train 3 akan Jadi Kado di HUT Kemerdekaan Indonesia Pada Agustus 2023


Sabtu, 29 Juli 2023 / 12:30 WIB
Proyek Tangguh Train 3 akan Jadi Kado di HUT Kemerdekaan Indonesia Pada Agustus 2023


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - TANGERANG SELATAN. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan proyek Tangguh Train 3 tidak akan lagi mundur dari target on-streamnya. Proyek yang terletak di Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat akan menjadi kado di hari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2023 mendatang. 

Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi menyatakan proyek ini akan beroperasi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan yakni di Agustus 2023. 

“Paling lama 17 Agustus 2023,” ujarnya saat ditemui di sela acara IPA Convex 2023, Rabu (26/7). 

Sebagai informasi, Proyek LNG Tangguh adalah proyek produksi dan penjualan LNG yang telah direalisasikan dalam bentuk joint ventures antara British Petroleum sebagai operator, pemerintah Indonesia, kontraktor, dan, khususnya masyarakat lokal Papua Barat. Proyek ini menghasilkan LNG dari ladang gas Wiriagar, Berau, dan Muturi, di Teluk Bintuni, Papua Barat dengan luas 5.966,9 km2.

Baca Juga: Dorong Investasi Migas di Dalam Negeri, Ini Strategi SKK Migas

Produksi gas bumi rata-rata Lapangan Tangguh tahun 2021 sebesar 1.312 MMSCFD, dan status per 14 Juni 2022 sebesar 1.162 MMSCFD.

Produksi LNG dimulai pada Juni 2009, dan kargo LNG pertama dikirim pada Juli 2009. Proyek LNG Tangguh menghasilkan 7,6 juta ton LNG setiap tahunnya melalui Train 1 dan 2.

Saat ini sedang dikembangkan proyek Train 3, dengan estimasi nilai investasi sebesar US$ 8,9 miliar dan akan menghasilkan 3,8 juta ton LNG per tahun. 

Hasil produksi Train 3 akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan gas domestik termasuk untuk pembangkit listrik PT PLN (Persero). 

Selain itu, lanjut Kurnia, hasil LNG dari proyek Tangguh Train 3 direncanakan untuk memenuhi kebutuhan gas ke smelter mineral logam yang akan beroperasi dalam beberapa tahun ke depan. 

“Vale Indonesia menggunakan gas untuk di smelter Pomalaa dan Bahodopi, yang besar lagi di Amman Mineral. Besar kok itu kita petakan,” ujarnya.

Baca Juga: Ini Harapan Pelaku Usaha Hulu Migas Supaya Tetap Betah di Indonesia  

Bahkan, lanjut Kurnia, kebutuhan LNG di smelter-smelter itu bisa lebih panjang dibandingkan masa produksi Tangguh Train III. 

Kurnia menjelaskan, jika pasokannya tidak mencukupi, pemerintah akan mendorong pasokan LNG dari proyek gas lainnya semisal Blok Masela. 

“Namun untuk pemetaan kebutuhan gas di smelter harus didiskukan lebih lanjut karena khawatir double counting lantaran smelter tersebut berkomunikasi dengan pihak lain seperti PT PLN,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×