Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
Bicara soal TKDN, dia mengungkapkan bahwa produk jarum suntik yang diproduksi Oneject Indonesia memiliki TKDN lebih dari 70%, dengan kapasitas 1,2 miliar per tahun jarum suntik ADS atau terbesar di Asean serta telah berstandar produk WHO (Global Acceptability) sehingga Indonesia dapat menjadi eksportir alat kesehatan.
"Dan posisi produsen tidak hanya bicara memenuhi kebutuhan pasar domestik, tapi juga untuk pasar ekspor karena IRRA punya modal yang kuat seperti produk yang sudah berstandar WHO dan hubungan yang baik dengan produsen healthcare global yang nantinya tidak hanya kerja sama dalam hal distribusi namun juga kerjasama produksi," sambung dia.
Pada tahun 2020, seluruh pendapatan IRRA berasal dari penjualan produk alat kesehatan. Melansir laporan keuangan perusahaan, perusahaan ini membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 563,88 miliar atau meningkat 100,13%, dari sebelumnya Rp 281,75 miliar di tahun 2019.
Sedangkan di tahun ini, IRRA sudah memulai produksi produk barunya yakni Immunodulator Avimac. Produk Avimac ini adalah produk yang sama di Australia dengan brand 98Alive yang sudah dapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Australia.
Baca Juga: Makin kinclong, penjualan Itama Ranoraya (IRRA) capai Rp 331 miliar hingga Mei 2021
"Nah, sekarang kami produksi di Indonesia, dan untuk bahan baku juga sejak awal sudah kita persiapkan arahnya dari dalam negeri," beber dia.
Maka dari itu, Pratoto pun menargetkan proses transformasi bisnis yang tengah berjalan bisa segera rampung di tahun depan. Sehingga IRRA tidak hanya berperan sebagai distributor saja, tapi juga sudah menjadi manufaktur dan layanan jasa di bidang kesehatan.
Sedikit informasi, IRRA berhasil membukukan pertumbuhan kinerja yang impresif di kuartal pertama tahun ini. Tercatat, pendapatan usaha IRRA terdongkrak 754,10% dari semula Rp 26,71 miliar di kuartal I-2020 menjadi Rp 228,16 miliar.
Selanjutnya: Kasus Covid-19 tembus dua juta, saham-saham ini menarik untuk dicermati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News