kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mulai Pulih, Begini Kinerja Bisnis Ruang Perkantoran Selama Paruh Pertama 2023


Selasa, 25 Juli 2023 / 18:24 WIB
Mulai Pulih, Begini Kinerja Bisnis Ruang Perkantoran Selama Paruh Pertama 2023
ILUSTRASI. Ruangan kerja dengan interior modern di salah satu perusahaan, Jakarta, Kamis (8/1). KONTAN/Baihaki


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Colliers Indonesia melihat permintaan ruang kantor sudah kembali menggeliat di tahun 2023 ini. Kondisi itu terjadi seiring dengan pulihnya aktivitas bisnis yang ditandai dengan kebijakan mewajibkan pegawai kembali ke kantor (WFO). 

Colliers mencatat, rata-rata tingkat hunian atau okupansi gedung perkantoran di Jakarta terbilang cukup stabil. Untuk kuartal II-2023, tingkat hunian perkantoran di CBD tercatat 73,7% sedangkan di luar CBD 72,9%. 

Mereka juga menyebutkan bahwa selama paruh pertama 2023 ini tidak banyak developer yang mengembangkan gedung perkantoran baru, sebab para developer masih fokus memaksimalkan properti yang sudah ada sekarang. 

Karena di tahun ini tidak banyak penambahan stok baru, maka Colliers memperkirakan supply ruang kantor di tahun 2024-2025 mulai melambat. Ini bisa jadi katalis positif untuk sektor perkantoran kembali ke siklus yang lebih normal. 

Baca Juga: Investasi Rp 18 Triliun Masuk ke Sektor Hotel dan Restoran pada Semester I-2023

Salah satu pemilik gedung perkantoran, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) merasakan hal serupa. Di tahun 2023 ini tercatat sudah ada penambahan transaksi baik berupa sewa maupun beli dibandingkan tahun sebelumnya. 

“Untuk tren pemulihan pada perkantoran M Gold Tower yang dimiliki MTLA sudah ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya namun tidak signifikan,” ungkap Direktur Metropolitan Land Olivia Surodjo, kepada Kontan.co.id, Jumat (21/7) lalu. 

MTLA mencatat, rata-rata okupansi perkantoran M Gold Tower saat ini sudah mencapai 70%, dan ditargetkan hingga akhir tahun nanti okupansinya bisa berada di level 80%.

Metropolitan Land belum memiliki rencana untuk mengembangkan proyek perkantoran baru dalam waktu dekat ini. Alasannya, pasokan gedung perkantoran di Jakarta yang masih cukup banyak akibat perubahan tren berkantor selama pandemi. 

“Belum ada rencana untuk melakukan penambahan proyek perkantoran baru melihat tren berkantor di bbrp industri yang berubah semenjak pandemi dan pasokan yang masih cukup banyak,” tuturnya. 

Dari sisi harga sewa, gedung perkantoran M Gold Tower sudah mengalami kenaikan sekitar 7% dibandingkan tahun lalu baik penyewa baru ataupun penyewa yang memperpanjang masa sewa. 

Baca Juga: Paramount Land Kembangkan Gading Serpong Jadi Kota Layak Bisnis, Begini Prospeknya

Dihubungi secara terpisah, PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) menyebut bahwa gedung perkantoran yang dimilikinya juga mengalami kenaikan okupansi selama paruh pertama tahun ini. Meski begitu, angka kenaikannya memang belum begitu signifikan. 

“Saat ini (okupansi) masih di bawah 70%, target akhir tahun naik 5%,” ungkap Wakil Presiden Direktur MKPI Jeffri Sandra Tanudjaja, kepada Kontan. 

Setali tiga uang, MKPI juga belum berencana menambah portofolio gedung perkantoran anyar dalam waktu dekat ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×