Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) optimis pasar minuman beralkohol (minol) di Indonesia bakal berkembang. Hal ini didukung oleh ramainya sektor pariwisata.
Seperti yang diketahui, secara umum kata Erik Pieter Mul, Direktur Keuangan Multi Bintang Indonesia market produk ini tak terlepas dari geliat konsumen di berbagai tempat wisata. Alhasil sepanjang 2018 kemarin, perseroan mampu meraih pertumbuhan penjualan yang signifikan.
Berkaca pada laporan keuangan di 2018, tercatat revenue perseroan sebanyak Rp 3,64 triliun atau naik 7,6% year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 3,38 triliun. Hampir 90% penjualan disumbang oleh segmen bir sebanyak Rp 3,26 triliun.
Namun pertumbuhan segmen penjualan minuman beralkohol tersebut hanya single digit atau sekitar 7,2% yoy dibandingkan tahun sebelumnya Rp 3,04 triliun. Sementara segmen non alkohol meraup pertumbuhan bisnis 13,2% dari Rp 340 miliar di 2017 menjadi Rp 385 miliar di 2018.
"Pertumbuhan dobel digit minuman bebas alkohol (non-alcoholic beverages/NAB) tak terlepas oleh menguatnya permintaan konsumen itu sendiri," sebut Erik kepada Kontan.co.id, Selasa (26/2). Disamping menguatnya bisnis NAB perseroan, dari sisi penjualan ekspor MLBI juga mampu tumbuh dobel digit sebanyak 40% di tahun 2018 kemarin.
Meski porsi ekspor hanya 1,3% dari total revenue perseroan, namun salesnya mencatatkan nilai sebanyak Rp 49,25 miliar di 2018 dimana pada tahun sebelumnya hanya Rp 35,17 miliar. Erik menjelaskan bahwa besarnya kenaikan ekspor didukung oleh suplai perseroan kesejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.
Adapun pasar domestik masih merajai sumbangan revenue sebanyak Rp 3,6 triliun atau tumbuh sekitar 7,4% yoy. Suplai terbanyak disalurkan ke PT Bintah Bali Indah sebanyak Rp 758 miliar atau sekitar 28% dari total penjualan bersih MLBI.
Mengenai proyeksi MLBI di tahun 2019 ini manajemen mengaku belum dapat membeberkan hal tersebut lebih lanjut. Yang terang perseroan menyadari bakal menghadapi tantangan-tantangan tertentu sepanjang tahun ini.
"Walaupun saat ini kami merasa perlu terus mewaspadai perubahan-perubahan yang terjadi, namun kami masih optimis dengan prospek pasar bir di Indonesia karena fundamental ekonomi Indonesia yang bagus seiring juga karena meningkatnya kontribusi dari sektor pariwisata," tutur Erik.
Meski tengah melecut penjualan minuman non alkohol, Multi Bintang tak meninggalkan bisnis utama. Untuk penjualan produk itu, mereka mengandalkan berbagai jalur pemasaran mulai dari restoran, kafe, hotel dan bar. Sedangkan terkait kapasitas produksi, pabrikan MLBI tercatat memiliki kemampuan produksi 1 juta hekto liter bir per tahunnya.
Meski mengalami kenaikan penjualan bersih, hal tersebut juga diiringi oleh kenaikan beban pokok penjualan sebesar 6,3% yoy menjadi Rp 1,18 triliun di 2018 kemarin. Di lihat dari sini, laba kotor MLBI masih mengalami pertumbuhan 8,3% dari Rp 2,27 triliun pada tahun 2017 menjadi Rp 2,46 triliun di tahun 2018.
Namun beban penjualan menekan perolehan laba bersih perseroan, tercatat beban penjualan membengkak 16,1% yoy menjadi Rp 610 miliar sepanjang tahun 2018 itu. Alhasil jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan MLBI di tahun kemarin membukukan nilai Rp 1,22 triliun, turun 7,5% dibandingkan capaian tahun 2017 lalu yang tercatat sebanyak Rp 1,32 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News