kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Multipolar (MLPL) lirik peluang investasi di perusahaan startup


Minggu, 14 Juni 2020 / 21:21 WIB
Multipolar (MLPL) lirik peluang investasi di perusahaan startup
ILUSTRASI. Ilustrasi Start Up. KONTAN/Muradi/2016/07/12


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multipolar Tbk (MLPL) lirik peluang investasi di perusahaan berbasis digital atawa perusahaan rintisan (startup). Hal tersebut lantaran banyaknya tren baru di era teknologi saat ini.

Direktur Multipolar Agus Arismunandar menyebutkan sebagai perusahaan investasi pihaknya tetap mencari peluang-peluang baru. Ia mengaku saat ini manajemen terus memantau sejumlah start-up. "Kami banyak melirik investasi di industri yang berbasis digital seperti startup karena melihat banyak peluang di industri ini dengan banyaknya tren baru," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (12/6).

Baca Juga: Akibat corona, Multipolar proyeksikan penjualan tahun ini mengalami penurunan

Sayangnya, Agus tidak bisa menyampaikan perusahaan rintisan apa saja yang sedang dibidik. Demikian pula dengan dana investasi yang disiapkan di tahun ini.

Adapun hingga kini, emiten bersandi saham MLPL di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini memiliki beberapa portofolio investasi di sektor ritel, telekomunikasi, serta bisnis lain & investasi. Untuk sektor ritel antara lain, kepemilikan 50,2% saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dan 18,2% saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).

Baca Juga: Multipolar (MLPL) ubah susunan komisaris dan direksi

Kemudian di sektor telekomunikasi antara lain kepemilikan 87% saham di PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) dan 33,8% saham PT First Media Tbk (KBLV). Selain itu, di bisnis lain & investasi MLPL memiliki secara tidak langsung 66,2% saham e-commerce Mbiz.

Selain membidik investasi baru, guna menggenjot kinerja di tahun ini Agus bilang manajemen mencoba 'value creation'. "Maksudnya mencoba menciptakan nilai tambah dari investasi yang sudah ada sekarang dengan memperbaiki kinerja mereka," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×