Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Walaupun penjualan ban tahun ini tak menggembirakan, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) tetap menyusun rencana ekspansi. Kali ini, MASA alokasikan US$ 35 juta untuk menambah produksi ban mobil.
Investasi itu digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik ban mobil sebesar 14,3% dari 28.000 unit per hari menjadi 32.000 unit per hari. Adapun kapasitas produksi terpasang pabrik ban mobil MASA saat ini baru mencapai 80%, atau sekitar 22.400 unit ban per hari.
Sebelum efektif menambah kapasitas produksi, tahun depan MASA terlebih dahulu memacu produksi hingga mencapai kapasitas penuh 28.000 unit per hari. "Penambahan kapasitas produksi menjadi 32.000 unit per hari efektif tahun 2016," kata Uthan M Arief Sadikin, Direktur PT Multistrada Arah Sarana, Senin (22/12).
Untuk pabrik ban sepeda motor, Multistrada akan meningkatkan kapasitas terpasang dari 70% menjadi 80% mulai tahun depan. Adapun kapasitas terpasang pabrik ban sepeda motor tercatat sebanyak 16.000 unit per hari.
Ekspansi lain yang dilakukan MASA tahun 2015 adalah menambah jaringan distribusi ban, yang jumlahnya baru mencapai 190 toko. "Tahun depan kami tambah menjadi 220 toko," terang Uthan.
Untuk ekspansi ini, MASA tak terlalu banyak mengalokasikan belanja. Sebab, ekspansi dilakukan dengan konsep kerjasama dengan mitra yang berinvestasi membuka toko ban.
Selain memperkuat pasar domestik, MASA juga berencana mencari peruntungan di pasar ekspor ban sepeda motor. "Kami akan ekspor ban sepeda motor ke ASEAN, karena selama kami fokus di pasar lokal," kata Cindyanto K. Tjong, Deputy Director Sales MASA.
Selama ini MASA dikenal sebagai eksportir ban mobil yang menyumbang 80% terhadap pendapatan. Pasar ekspor ban MASA terbesar adalah Amerika Utara. Sementara penjualan MASA di dalam negeri hanya menyumbang 20% dari pendapatan.
Dengan rencana ekspansi yang dilakukan perseroan ini, tahun depan MASA menargetkan pertumbuhan penjualan 10%-15%. Untuk tahun ini, perseroan justru memproyeksikan penurunan penjualan sebesar 10% ketimbang tahun 2013. "Tahun 2014 ini turun karena harga bahan baku dan harga jual kami turun," jelas Uthan.
Diantara bahan baku ban yang turun harga itu adalah; harga minyak mentah dan harga karet alam yang turun rata-rata sebesar 15%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News