Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim kemarau di tahun 2019 agaknya akan menjadi musim kemarau yang lebih panjang dari biasanya. Sebelumnya, BMKG memang telah menyatakan sebagian besar wilayah di Indonesia akan mengalami episode kekeringan yang lebih lama dibandingkan biasanya.
Namun demikian, durasi musim kemarau yang lebih panjang dari biasanya ini mendorong optimisme di kalangan produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Pasalnya, musim kemarau yang lebih panjang dari biasanya diyakini berpotensi mendongkrak angka penjualan AMDK.
“Karena musim panasnya agak lebih panjang juga mempengaruhi (penjualan) ya, secara konsumsi minum orang sepertinya juga lebih tinggi,” ujar Marketing Manager Le Minerale, Febri Hutama.
Baca Juga: Sariguna Primatirta (CLEO) optimistis akhir tahun capai pertumbuhan double digit
Febri menjelaskan bahwa kenaikan penjualan produk Le Minerale sudah dimulai dirasakan perseroan pada sembilan bulan pertama tahun 2019. Atas dasar hal ini, Febri mengaku optimis penjualan Le Minerale di tahun ini akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Sayangnya, Febri enggan menyebutkan angka realisasi ataupun proyeksi penjualan Le Minerale karena kebijakan perusahaan.
Seiring dengan hal ini, Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Air Kemasan Indonesia, (Aspadin) Rubijanto Pambudi memproyeksikan angka produksi AMDK tahun ini akan mencapai 30 miliar liter, tumbuh sekitar 15,38% dari angka produksi di tahun sebelumnya yang sebesar 26 miliar liter
Baca Juga: Pertahankan efisiensi, laba bersih Akasha Wira (ADES) terkerek 32% di kuartal ketiga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News