Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim Mas Grup meraih 11 penghargaan Proper Hijau 2021 yang menjadikannya jumlah penghargaan Proper terbanyak untuk sektor kelapa sawit. Penghargaan Proper merupakan penghargaan yang diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Penghargaan tersebut diumumkan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Sigit Relianto dan Ketua Dewan Pertimbangan Proper Sudharto, P. Hadi, pada Selasa, 28 Desember 2021.
Anak perusahaan Musim Mas yang memperoleh Rating Hijau adalah PT Siringo-ringo, PT Bahana Nusa Interindo, PT Indomakmur Sawit Berjaya, PT Agrowiratama, PT Sinar Agro Raya, PT Musim Mas Batang Kulim, PT Musim Mas Pangkalan Lesung, PT Berkat Sawit Sejati, PT Sukajadi Sawit Mekar 1, PT Sukajadi Sawit Mekar 2, dan PT Maju Aneka Sawit.
“Kami benar-benar merasa terhormat karena mendapatkan lebih banyak penghargaan Proper lagi tahun ini,” kata Togar Sitanggang, General Manager PT Musim Mas dalam keterangan resmi, Selasa (4/1).
Baca Juga: Tiga Pabrik Indocement Raih Proper Hijau dari KLHK
Togar menjelaskan bahwa Musim Mas berkomitmen terus menjaga kelestarian lingkungan diantaranya dengan memperhatikan penilaian daur hidup, efisiensi energi, emisi, efisiensi air dan beban air limbah, limbah B3, keanekaragaman hayati, pemberdayaan masyarakat dan juga tanggap kebencanaan.
"Kami juga berharap dapat menginspirasi masyarakat dan pemangku kepentingan kami untuk bekerja sama dengan kami dalam pelestarian lingkungan,"ucapnya.
Penghargaan Proper atau Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah program penilaian KLHK yang bertujuan untuk meningkatkan standar kepatuhan dan pengelolaan lingkungan hidup dunia usaha di Indonesia.
Musim Mas, bersama dengan lebih dari 2.500 perusahaan dari sektor seperti minyak dan gas, manufaktur, agro-industri, dan lain-lain, dinilai dan diberi Penghargaan Proper dari Hitam yang mewakili “tidak taat” hingga Hijau dan Emas yang mewakili “melampaui kepatuhan”.
Baca Juga: Subholding Upstream Pertamina Mendapat Penghargaan 9 Proper Emas
Menteri LHK Siti Nurbaya menjelaskan pemerintah dalam hal ini KLHK sebagai fasilitator pelaksana bersama Dewan Pertimbangan Proper, sedang dan akan terus menerus mengembangkan upaya peningkatan kinerja perusahaan dalam kontribusi terhadap kualitas lingkungan yang semakin baik.
Teknik, metode, orientasi dan segala upaya terus dieksplorasi oleh Dewan Pertimbangan Proper dengan scientific based dan evidence based untuk kinerja lingkungan, jadi secara teoritik dan empirik.
“Tentunya semua atas tujuan sebaik-baiknya pemerintah bisa mendorong upaya pengendalian lingkungan dan keseimbangan dalam upaya ekonomi dan investasi dengan keseimbangan lingkungan, sebagaimana terus dipesankan oleh Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden kepada semua Menteri Kabinet pada setiap kesempatan, yaitu harus ada keseimbangan antara ekonomi/investasi dan lingkungan,” ujar Siti.
Proper Tahun 2021 mencapai kinerjanya, yaitu efisiensi air sebesar 215.089.580 m3, efisiensi energi sebesar 392.764.490 GJ, 3R Limbah B3 sebesar sebesar 21.543.438 ton, 3R Limbah Non B3 sebanyak 6.593.294 ton.
Dari segi penurunan emisi konvensional tercapai sebesar 5.014.647 ton, dengan penurunan beban pencemaran sebesar 28.672.842 ton, serta penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 92.883.439 ton CO2e.
Baca Juga: Komitmen Kelola Lingkungan Berkelanjutan, PT Timah Tbk Raih Proper Emas 2021
Selain itu, Proper Tahun 2021 juga menghasilkan jumlah inovasi dalam pengelolaan lingkungan diantaranya, yaitu 117 inovasi dalam bidang keanekaragaman hayati, 129 efisiensi energi, serta 103 penurunan emisi.
Program Proper merupakan sebuah program yang memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk dapat menunjukkan komitmen perusahaan terhadap undang-undang dan peraturan lingkungan yang ada.
Perusahaan dinilai dalam hal sistem penilaian daur hidup (lifecycle assessment), efisiensi energi, penurunan emisi, efisiensi air dan penurunan beban air limbah, pengurangan dan penambahan limbah B3, pengurangan dan pemanfaatan limbah non-B3, perlindungan keanekaragaman hayati, upaya pemberdayaan masyarakat dan tanggap kebencanaan.
Tahun ini, penilaian daur hidup dan program vaksinasi yang merupakan bagian dari tanggap kebencanaan untuk mendukung program vaksinasi pemerintah ditambahkan sebagai bagian dari kriteria penilaian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News