kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Musim panen garam hampir datang, harga meradang


Selasa, 07 Mei 2013 / 18:21 WIB
Musim panen garam hampir datang, harga meradang
ILUSTRASI. Memakai masker adalah cara mencegah Virus Corona yang perlu selalu Anda terapkan. KONTAN/Baihaki/18/11/2021


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Stok garam yang masih menumpuk membuat harga garam di tingkat petani jeblok. Saat ini harga garam msih di bawah harga patokan pemerintah (HPP). Dan harga ini diperkirakan bakal terus rendah, sebab musim panen garam akan terjadi pada Agustus-November 2013.


Faisal Baidawi, Anggota Presidium Asosiasi Produsen Garam Rakyat Indonesia (A2PGRI) mengatakan, saat ini harga garam petani kualitas I sebesar Rp 500 per kilogram (kg), kualitas II Rp 400 per kg, dan kualitas III Rp 300 per kg. Sedangkan HPP garam tahun lalu ditetapkan sebesar Rp 750 per kg untuk kualitas I dan Rp 550 per kg kualitas II.


Menurut Faisal, harga yang rendah disebabkan karena pengusaha dan industri enggan menyerap garam rakyat secara optimal. Pemberitaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang menyebutkan surplus produksi garam membuat pengusaha yang menyerap garam rakyat untuk stok tiga bulan, kini tidak melakukannya lagi.


Jakfar Sodikin, Presidium A2PGRI mengatakan, harga yang terbentuk saat ini lebih rendah bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Penyerapan garam sangat sedikit, padahal petani sudah banyak yang ingin melepas," katanya.


Jakfar memperkirakan, stok garam yang ada di gudang para petani mencapai 600.000 ton. Dari jumlah tersebut, stok garam di gudang petani Madura sebanyak 250.000 ton.


Oleh karena itu A2PGRI meminta pemerintah membentuk lembaga khusus stabilisasi harga garam petani. Lembaga ini nantinya bisa menyerap garam petani sesuai harga yang ditetapkan pemerintah saat harga turun.


Selain meminta stabilisasi harga, Faisal juga berharap pemerintah membantu peningkatan kualitas garam petani. Sebab saat ini, garam rakyat yang berkualitas baik atau KW I hanya sekitar 25% total produksi nasional, sedangkan 35% berkualitas II dan KW III.


Pemerintah juga harus membantu mendongkrak produktivitas garam rakyat yang saat ini rata-rata 80 ton per ha. "Kapasitas produksi bisa ditingkatkan hingga 125 ton per ha. Dukungan pemerintah terhadap petani garam masih sangat kurang," ujar Faisal.


A2PGRI sendiri memperkirakan produksi garam nasional tahun ini sebesar 1,5 juta ton. Target produksi garam tahun ini naik tipis 500.000 ton dibanding tahun lalu 1,45 juta ton. "Produksi akan tercapai jika ada panas terik selama 4 bulan," katanya.


KKP mentargetkan produksi garam rakyat pada tahun ini sebesar 1,85 juta ton. Jika ditambah sisa stok impor tahun lalu, maka total garam di Indonesia mencapai 3 juta ton. Dengan konsumsi per bulan rata-rata 120.000 ton atau 1,4 juta ton per tahun, maka ada surplus garam sebanyak 1,6 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×