kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Nasib proyek pipa Cisem terganjal revisi rencana induk


Jumat, 30 Oktober 2020 / 17:04 WIB
Nasib proyek pipa Cisem terganjal revisi rencana induk
ILUSTRASI. Penjelasan BPH Migas terkait proyek pipa transmisi Cirebon-Semarang


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelanjutan proyek pipa Cirebon-Semarang kini masih harus menanti kajian internal yang tengah dilakukan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio yang dihubungi Kontan.co.id mengungkapkan perlu ada penyesuaian terhadap Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN).

Revisi diperlukan pasalnya ada sejumlah ketentuan yang dinilai harus mengalami penyesuaian jika proyek ingin tetap berlanjut. "Kajian masih dalam proses internal BPH. Rencana induk yang lama sudah tidak valid," ungkap Jugi kepada Kontan.co.id, Jumat (30/10).

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) pastikan investasi proyek gasifikasi batubara ditanggung mitra

Jugi melanjutkan, sejumlah ketentuan yang dinilai perlu mengalami penyesuaian dalam rencana induk yang baru yakni sumber pasokan gas, pemetaan demand, ukuran pipa dan panjang pipa serta perhitungan belanja modal dan biaya operasional.

Jugi menjelaskan, pasokan gas yang sedianya akan dipenuhi dari Bontang rencananya akan dialihkan dalam rencana induk yang baru yakni gas diserap dari Jambaran Tiung Biru (JTB).

Ia melanjutkan, pada pertengahan November nanti diharapkan sudah ada hasil rekomendasi yang dapat disampaikan. "Sebelum tanggal 13 November sudah jelas apa rekomendasinya. Hasil kajian BPH akan dapat dijadikan rujukan Migas dalam menyempurnakan rencana induk," kata Jugi.

Adapun, nasib RIJTDGBN berada di ranah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Juga: Rugi bersih membengkak 28,94%, ini kata Wintermar (WINS)

Ia pun memastikan, PT Rekayasa Industri (Rekind) yang merupakan pemenang lelang sebelumnya, berpotensi tidak mendapatkan kesempatan untuk kembali menggarap proyek ini pasca tidak ada kemajuan sejak proyek dimenangkan di 2006 silam.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×