Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Markus Sumartomjon
MEDAN. AirNav Indonesia tengah mempersiapkan sistem navigasi berbasis satelit yang bernama performance based navigation (PBN) di Bandara International Kualanamu. Langkah ini untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan sistem navigasi di bandara tersebut.
Selama beroperasi, sistem navigasi di bandara tersebut memakai sistem navigasi darat. Namun sistem ini ada kekurangan, yakni memiliki keterbatasan cakupan area navigasi. Salah satunya adanya halangan (obstacle) sehingga informasi yang dihimpun menjadi kurang maksimal. "Nah, kami sedang mempersiapkan sistem tersebut," tutur Tri Basuki, General Manager AirNav Indonesi cabang Medan, Kamis (4/8).
Ia mengklaim sistem ini bisa membuat pesawat yang keluar masuk bandara menjadi lebih efektif dan teratur. Keuntungan sampingannya adalah bahan bakar pesawat bisa lebih hemat. Selain itu bisa mempersempit ruang udara sehingga risiko kecelakaan pesawat saat lalu lalang bisa diperkecil.
Bandara dengan lalu lintas penerbangan yang padat seperti Kualanamu jelas membutuhkan sistem navigasi seperti ini. Tak heran bila sistem ini baru ada di tiga bandara terpadat di negeri ini, yakni Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Ngurah Rai, Denpasar.
Menurut Tri, pihaknya berencana sudah bisa menerapkan sistem navigasi PBN ini di akhir tahun ini. "Ini target kami," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News