kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nawala pertanyakan lelang sensor internet Kominfo


Kamis, 28 September 2017 / 18:48 WIB
Nawala pertanyakan lelang sensor internet Kominfo


Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar lelang Belanja Modal Peralatan dan Mesin Pengadaan Sistem Monitoring dan Perangkat Pengendali Situs Internet Bermuatan Negatif atau mesin sensor internet. Ini untuk menghalau hoax dan konten bermuatan radikalisme melalui jaringan internet.  

Sejumlah pihak mempertanyakan tentang keberlangsungan lelang tersebut. Salah satunya dari DNS Filter Nawala yang memiliki otoritas untuk memblokir akses terhadap konten-konten yang dianggap negatif dengan produk Internet Sehat.

Irwin Day, Deputi Hubungan Masyarakat Nawala mengaku, pihak yang sudah muncul terlebih dahulu otomatis akan tersingkirkan fungsinya jika mesin sensor internet tersebut sudah resmi dioperasikan.

"Satu hal yang pasti, karena ini pengadaan perangkat dan sistem dari luar, industri filtering dalam negeri sudah dipastikan akan mati dengan sendirinya," terang Irwin kepada Kontan.co.id, Kamis (28/9).

Irwin juga menyoroti pagu anggaran yang disiapkan Kominfo untuk pengadaan mesin sensor internet tersebut. Dalam situs resmi lpse.kominfo.go.id tertera bahwa nilai pagu paket yang dianggaran untuk mesin sensor internet ini mencapai Rp 211,87 miliar dengan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp 211,87 miliar. 

"Kami pertanyakan apa benar pemerintah punya perhatian kepada industri IT dalam negeri atau memang lebih senang belanja barang jadi," tambahnya.

Lelang ini dimulai sejak 30 Agustus silam dan diikuti oleh 72 peserta yang berkecimpung dalam industri penyedia solusi jaringan internet, seperti PT INTI, PT Len Industri (Persero), Telkom, PT Astra Graphia Tekology, dan PT Packet Sytems Indonesia turut serta dalam proses lelang tersebut.

Rencananya pada Oktober setelah lelang diumumkan, nama pemenang sudah bisa diumumkan. Saat ini, proses lelang  sedang dalam tahap Pembukaan dan Evaluasi Penawaran File I: Administrasi dan Teknis.

Pendeknya waktu yang dipatok oleh Kominfo juga menjadi pertanyaan Irwin yang mewakili Nawala yang telah terjun lebih dahulu dalan industri DNS Filter bagi pelaku Internet Service Provider (ISP). Berdasarkan pengalamannya, waktu yang dibutuhkan untuk pemesanan barang minimal selama satu bulan.

"Itu barang umum seperti PC, Server, dan Router. Barang khusus seperti appliances, bisa lebih lama 6 minggu hingga 2 bulan. Makanya saya bingung juga lihat time framenya sependek itu," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×