Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Bank Dunia dan Korporasi Keuangan Internasional juga telah mendukung energi gas dan gas alam cair di Pakistan yang mengakibatkan ketergantungan Pakistan terhadap gas fosil yang mahal pada tahun 2022.
Menurutnya Zain Moulvi, anggota Alternative Law Collective Pakistan, Bank Dunia harus mengakui bahwa kebijakan mereka untuk mendukung infrastruktur gas fosil dan gas alam cair adalah sebuah kesalahan yang sangat merugikan.
Hal itu juga berkontribusi besar pada ketergantungan Pakistan terhadap impor gas alam cair di masa kini dan juga harga tunai yang sangat mahal oleh pihak penyedia.
Baca Juga: Uni Eropa Rancang Investasi Senilai US$ 205 Miliar untuk Energi Terbarukan
Di Bangladesh, lanjutnya, Bank Dunia harus membuat penghapusan referensi apapun terkait eksplorasi sumber daya gas lokal dan impor gas alam cair sebagai prioritas dalam Kerangka Kerja Sama Negara Bangladesh Tahun 2022-2026.
Bank Dunia harus segera melakukan reorientasi terhadap prioritas dan pendanaannya untuk mengakselerasi transisi energi bersih berdasarkan prinsip pencemar membayar.
Lembaga Bank Dunia harus menggunakan sumber dayanya yang terbatas untuk mendukung pemerintah negara dalam upaya akselerasi transisi dari gas fosil dan gas alam cair impor dengan memfokuskan arah kebijakannya dan memastikan ketahanan energi secara jangka panjang.
Ini akan mencakup penekanan pada energi terbarukan dan penyimpanannya, termasuk fleksibilitas dan peningkatan jaringan di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News