kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   -19.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Negara produsen teh kompak ingin naikkan harga


Jumat, 25 Januari 2013 / 08:27 WIB
Negara produsen teh kompak ingin naikkan harga
ILUSTRASI. Gejala asam lambung yang membuat tak nyaman perlu segera Anda obati.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Petani di negara penghasil teh mungkin akan bergembira, sebab ada rencana negara-negara penghasil teh dunia untuk menaikkan harga jual untuk meningkatkan pendapatan mereka alias kartel.

Menurut Radio Australia, negara penghasil teh yang akan menyepakati kenaikan harga itu adalah, Sri Lanka, India, Kenya, Indonesia, Malawi dan Rwanda. Rencana tersebut diperoleh setelah mereka melakukan pembicaraan selama dua hari di Colombo, Sri Lanka.

Selain kesepakatan soal harga, negara produsen teh itu juga mengumumkan pembentukan formasi Forum Negara-Negara Penghasil Teh Internasional. Negara-negara yang menjadi anggota menguasai 50% produksi global.

Menteri Perkebunan Sri Lanka, Mahinda Samarasinghe, mengatakan, negara-negara pengekspor teh tersebut sudah 80 tahun berusaha mendirikan sebuah forum.

Untuk tahap awal, mereka berfokus pada pertukaran informasi dan memperkuat permintaan akan teh untuk menaikkan harga. Tapi Samarasinghe mengatakan, metode yang lebih canggih tetapi kontroversial adalah melakukan pengendalian pasokan akan dikemukakan di masa depan.

Saat ini, harga teh di pasar global turun menjadi US$ 2,5 per kilogram dari harga tahun lalu senilai US$ 2,84.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×