kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Negara tujuan bertambah, ekspor mobil Indonesia berpotensi makin kencang


Rabu, 04 Desember 2019 / 18:47 WIB
Negara tujuan bertambah, ekspor mobil Indonesia berpotensi makin kencang
ILUSTRASI. Ekspor Toyota Fortuner produksi?Toyota Motor Manufacturing Indonesia


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah stagnasi permintaan mobil dalam negeri, industri dapat melirik pasar ekspor. Dimana dalam sepuluh bulan pertama tahun ini ekspor kendaraan utuh (CBU) telah melampaui perolehan di satu tahun 2018 kemarin.

Kukuh Kumara, Sekretaris Jenderal Gabungan Agen Tunggal Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan pasar ekspor mobil CBU dan mobil terurai (CKD) masih positif sampai dengan Oktober 2019. Tren nya meningkat, meskipun sebelumnya sempat turun tajam akibat pemilihan umum.

Baca Juga: Gandeng Kepolisian, Jasa Marga terapkan tilang elektronik di jalan tol

Menurut data Gaikindo, ekspor CBU mencapai 275.364 unit sejak Januari hingga Oktober 2019, atau naik sekitar 28% year on year (yoy). Perolehan tersebut melebihi capaian ekspor mobil utuh sepanjang 2018 yang hanya 264.553 unit.

"Kenaikan ini harus dipertahankan apalagi sampai akhir tahun diharapkan ekspor bisa 300 ribu unit," ungkap Kukuh ditemui usai seminar industri otomotif 4.0, Rabu (4/12).

Adapun mengenai target tahun depan, Gaikindo masih menghitungnya, yang terang pemerintah sempat membidik angka ekspor hingga 1 juta unit mobil di 2025 nanti.

Menurut Kukuh untuk mendongkrak ekspor, Indonesia perlu menambah negara tujuan baru dan tak cukup hanya mengandalkan pasar luar negeri eksisting saat ini yang baru 80 negara. Peran pemerintah saat ini diperlukan, mengingat kunjungan pejabat ke beberapa negara prinsipal merek mobil diharapkan dapat memuluskan penetrasi ke negara baru.

Baca Juga: Dibuka 15 Desember, ini tips berkendara aman di Tol Layang Jakarta-Cikampek

Sebab, kata Kukuh, untuk masuk ke pasar ekspor baru perlu pertimbangan pemilik prinsipal merek tersebut. Diharapkan dalam beberapa tahun ke depan jumlah tujuan ekspor mobil bertambah menjadi 91 negara.

Disamping itu perlu pula menggalakkan penambahan model yang diekspor, dimana saat ini Indonesia baru menyuplai pasar luar negeri dengan 18 model dan varian mobil. Pasar Australia contohnya, mayoritas menggunakan sedan sementara Indonesia saat ini belum mengekspor model tersebut.

Sementara itu, Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto bilang peningkatan ekspor pertimbangan utamanya bukan soal pemaksimalan kapasitas produksi, namun soal neraca perdagangan ekspor-impor agar dapat positif.

"Dan ke depan tantangan ekspor ini makin tinggi, dimana semua negara berjuang dengan nasionalisme ekonominya," sebutnya kepada Kontan.co.id, Rabu (4/12).

Baca Juga: Tol layang Jakarta-Cikampek dibuka pada 15 Desember 2019




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×