kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Negara tujuan bertambah, ekspor mobil Indonesia berpotensi makin kencang


Rabu, 04 Desember 2019 / 18:47 WIB
Negara tujuan bertambah, ekspor mobil Indonesia berpotensi makin kencang
ILUSTRASI. Ekspor Toyota Fortuner produksi?Toyota Motor Manufacturing Indonesia


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

Adapun yang dimaksud pria yang disapa Soeryo tersebut soal proteksionisme yang mulai diterapkan di beberapa negara ASEAN seperti Vietnam. Untuk itu ia menambahkan, pencarian negara tujuan baru mutlak diperlukan namun industri otomotif tidak bisa sendirian.

Dengan national barrier yang tinggi di setiap negara, maka pendekatan negara alias pemerintah diperlukan. "Kata kuncinya jangan dibiarkan industri otomotif itu berjalan sendiri, harus ada berdampingan dengan government," sebut Soeryo.

Toyota sendiri diketahui melakukan ekspor kendaraan langsung dibawah mandat produsen, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Investasi dan kapasitas TMMIN sudah cukup besar dan dinilai layak untuk masuk ke berbagai pasar global.

Sepanjang tahun lalu, total pengapalan CBU bermerek Toyota berhasil menembus angka 206.600 unit atau naik positif sebesar 4% dari capaian tahun 2017 lalu yang berjumlah 199.600 unit. Di tahun 2019 ini Toyota menargetkan ekspor naik dari 5% dibandingkan tahun kemarin.

Baca Juga: Akhirnya, 15 Desember jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek II) dibuka

Sementara itu dari sisi Donny Setiawan, Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sebelumnya pernah mengatakan optimismenya akan aktivitas ekspor industri otomotif lokal. "Industri di sini sudah cukup kuat dan mampu bersaing," terangnya.

Suzuki tercatat sampai akhir Oktober 2019 ini telah mengekspor sebanyak 32 ribu unit mobil CBU. Pasar ekspor pabrikan Suzuki Indonesia cukup beragam mulai dari Asia, Timur Tengah hingga Amerika Selatan dengan model mobil seperti Ertiga dan APV.

Lebih lanjut manajemen bilang bahwa tantangan ke depan adalah ekspansi market yang tidak hanya terpaku pada penambahan negara tujuan saja. Tetapi juga penyediaan produk yang sesuai dengan kebutuhan negara tujuan.

Baca Juga: Diskon APM diakhir tahun berdampak negatif pada lelang mobil bekas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×