kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Nelayan dan petambak rugi Rp 570 M akibat bencana


Jumat, 21 Februari 2014 / 20:09 WIB
Nelayan dan petambak rugi Rp 570 M akibat bencana
ILUSTRASI. Penyebab dan Cara Menangani Mata Bengkak


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kerugian akibat bencana alam yang terjadi di Indonesia khususnya di sektor kelautan dan perikanan dari awal tahun hingga saat ini diproyeksikan mencapai Rp 570 miliar. Kerugian tersebut utamanya disumbang dari sektor tambak.

Sharif Cicip Sutardjo Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan, melihat seringnya bencana yang berdampak terhadap sektor perikanan dalam negeri maka pihaknya akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) dibawah eselon I. "Ini adalah sesuatu yang cukup mendesak," kata Cicip, Jumat (21/2).

Untuk menangani persoalan bencana tersebut, KKP juga menggandeng pihak swasta. Salah satunya adalah dengan Tahir Foundation yang akan menyalurkan bantuan kepada nelayan dan petambak sebesar Rp 100 miliar dalam jangka waktu lima tahun.

Bantuan Tahir Foundation diperuntukkan bagi para nelayan dan petambak yang terkena musibah banjir di daerah sekitar Pantura Pulau Jawa dan wilayah lainnya di Indonesia dengan mempertimbangkan usulan dinas setempat. 

Beberapa bentuk bantuan tersebut antara lain adalah pembangunan cool storage atau gudang pendingin, pabrik pengalengan ikan serta benur udang. "Kita ingin salurkan langsung ke petambak semoga dapat meringankan beban," kata Chairman dan Founder Mayapada Group, Dato' Sri Prof DR Tahir MBA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×