Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Prospek industri susu di Indonesia semakin menjanjikan seiring pertumbuhan pasar yang terus membesar. Pasar yang terus menggeliat ini mendorong produsen susu menambah kapasitas produksi dan membangun pabrik baru di Indonesia.
PT Nestle Indonesia, misalnya, akan membangun pabrik baru di Karawang, Jawa Barat. Produsen susu merek Dancow ini sudah menyiapkan dana US$ 100 juta. Rencananya, pabrik baru ini mulai dibangun Juli 2011 mendatang.
"Pabrik itu direncanakan selesai dan mulai beroperasi pada akhir tahun 2012 nanti," kata Arshad Chaudry, Presiden Direktur Nestle Indonesia, Selasa (14/6).
Menurut Arshad, pabrik baru itu akan memproduksi susu merek Milo dan makanan bayi Cerelac. Nestle menargetkan, produksi susu Milo bisa mencapai 20.000 ton per tahun. Pabrik baru ini, kata Arshad, akan mengimbangi pertumbuhan konsumsi consumer food di Indonesia yang terus meningkat. "Itulah alasan kami menambah investasi di Indonesia," ujar Arshad.
Untuk menjaga pasokan bahan baku, Nestle sudah melakukan pembinaan kepada para petani kakao dan peternak sapi perah di beberapa daerah.
Tak ketinggalan, PT Frisian Flag Indonesia juga menambah kapasitas produksinya. Tapi berbeda dengan Nestle, Frisian Flag tidak membangun pabrik baru. Untuk meningkatkan kapasitas, Frisian Flag merevitalisasi pabrik yang sudah ada. Saat ini, FFI memiliki dua unit pabrik yang berada di kawasan Pasar Rebo dan Ciracas, Jakarta Timur.
Anton Susanto, Manajer Komunikasi Perusahaan Frisian Flag, mengatakan, penambahan kapasitas itu bertujuan menggenjot penjualan di tahun ini. Produsen susu merek Bendera tersebut menargetkan penjualan tahun ini tumbuh 15%-20% dari 2010.
Target itu didasarkan pada prediksi pertumbuhan industri susu nasional tahun 2011 yang mencapai 15%. "Nah, peningkatan target itu harus didukung peningkatan kapasitas produksi," kata Anton.
Revitalisasi juga bertujuan meningkatkan efisiensi, terutama dalam hal konsumsi energi. "Karena itu, kami perlu melakukan efisiensi," ujar Anton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News