Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. Desa Telogoharjo, Kecamatan Giritontro, Kabupatén Wonogiri, Jawa Tengah adalah sebuah désa terpencil. Meski jalan provinsi beraspal mulus melintasi desa tersebut, namun akses informasi begitu terbatas. Sinyal selular tidak menjangkau désa tersebut.
Desa seperti Telogoharjo itu sering disebut blankspot atau titik gelap sinyal selular karena kontur perbukitan di desa tersebut sulit dijamah sinyal.
Mulai pertengahan 2018, Net1 Indonesia, sebuah operator internét yang fokus melayani kawasan pedesaan membuka pelayanan ke Telogoharjo.
Kini désa yang berdekatan dengan perbatasan Pacitan itu pun telah mendapat akses internet 4G. Setelah akses internét terbuka, kini Desa Telogoharjo tidak lagi terisolasi. Akses infomasi dan komunikasi pun makin lancar. Perekonomian warga pun mulai menggeliat.
Utomo, seorang pedagang sayur keliling menjadi saksi kemajuan akses infomasi di desanya. "Kini saya lebih mudah menjual kelapa hasil kebun, memesan barang juga jadi lebih mudah," ujar Utomo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/4).
Figur Utomo adalah salah satu kisah sukses yang dipilih dalam Pertemuan Distributor Nasional Net1 Indonesia di Balai Desa Telogoharjo.
Pemilihan desa sebagai tempat pertemuan distributor nasional tak lepas dengan misi Net1 menjadi perusahaan telekomunikasi yang fokus pada penyediaan layanan 4G bagi wilayah pedesaan 3T (terluar, terdepan, tertinggal) atau yang tidak dimasuki oleh operator telekomunikasi lain.
National Distributor Meeting 2019 di Desa Tlogoharjo dengan tema "Kita, Desa dan Indonesia" bertujuan membantu agar masyarakat bisa memperoleh layanan 4G sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan mereka.
Menurut CEO Net1 Larry Ridwan bahwa dari 78.000 desa di Indonesia, ada 15.000 desa yang belum mendapatkan akses internet atau sinyalnya masih kurang bagus. "Karena itu, tak heran banyak Pemerintah Daerah yang datang ke kami untuk minta dibangunkan infrastruktur 4G," ujar Larry.
Selain kepala pemerintahan daerah, banyak juga kepala sekolah yang mengajukan permohonan agar mereka bisa mengakses 4G dengan mudah. Adanya layanan 4G di sekolah bisa membantu siswa untuk memperoleh informasi dan pengetahuan baru.
Atas dasar itu, maka Net1 pun semakin gencar membangun infrastruktur internet di desa. Salah satu yang baru-baru ini dilakukan Net1 adalah membantu masyarakat Desa Tlogoharjo Kecamatan Giritontro Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah.
Walaupun Pulau Jawa identik dengan infrastruktur telekomunikasi 4G, tetapi masih banyak desa yang tidak mendapatkan akses internet dengan baik.
Desa Tlogoharjo sendiri berada di wilayah yang konturnya berbukitan, sehingga masyarakat sulit mendapatkan akses 4G kecuali di wilayah perkotaan. Padahal, ada sekitar 2.400 warga yang tinggal di desa tersebut. Namun, Net1 yang membawa teknologi 4G LTE dengan frekuensi 450MHz berhasil mengikis hambatan di pedesaan.
Dari sisi masyarakat sendiri, memang telah muncul kebutuhan adanya layanan 4G. Secara perilaku berkomunikasi, rata-rata mereka telah memiliki ponsel pintar yang dapat mengakses 4G.
Dengan begitu, masyarakat desa tidak bisa dipandang sebelah mata yang kerap dinilai masih berpendapatan rendah (low buying power), melainkan sudah punya daya beli tinggi untuk kebutuhan komunikasi.
Karena peluang ini, Net1 pun meluncurkan program Mitra Net1. Mitra Net1 adalah kemitraan perusahaan dengan masyarakat untuk menyediakan pulsa internet bagi penduduk desa. Dengan demikian, kini mereka menjadi lebih mudah untuk mendapatkan layanan prima 4G.
Warno, Kepala Desa Tlogoharjo menyambut baik kegiatan National Distributor Meeting Net1 Indonesia di daerahnya. Dia juga mengaku gembira dengan hadirnya akses internet 4G Net1 di desanya.
"Sebagai aparat desa, saya senang dengan hadirnya Net1 tugas aparatur untuk laporan vertikal dan penyuluhan horisontal menjadi lebih mudah," ujar Warno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News