kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nexmedia dan K-Vision tersendat rusaknya satelit


Minggu, 03 September 2017 / 16:20 WIB
Nexmedia dan K-Vision tersendat rusaknya satelit


Reporter: Ivana Wibisono | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Kerusakan pada satelit Telkom 1 tak cuma mengganggu jaringan mesin ATM perbankan. Kejadian ini juga berdampak bagi para pelaku bisnis TV berbayar di Indonesia.

Contoh, pembayaran pelanggan TV berbayar milik EMTEK, Nexmedia menjadi terhambat. Untuk mengatasi hal tersebut, Nexmedia memberi kelonggaran pembayaran kepada pelanggan yang jatuh tempo pembayarannya pada 25 Agustus 2017.

"Kami kasih kelonggaran pembayaran selama seminggu dari 25 Agustus 2017," ujar Presiden Direktur Nexmedia Junus Koeswara saat dihubungi KONTAN, akhir pekan lalu.

Hal ini juga terjadi pada K-Vision. General Manager Broadcast and IT K-Vision Ferry Aryanto mengatakan pihaknya menerima keluhan terkait kesulitan pembayaran melalui ATM.

"Kalau dari kami, kami menyediakan voucher fisik yang bisa dibayarkan ke merchant-merchant kita seperti Pos Indonesia sehingga pembayaran melalui ATM pindah ke voucher fisik," ujar Ferry saat dihubungi KONTAN (31/8).

Di Trans Vision, Direktur Marketing dan Penjualan Trans Vision Brando Tengdom mengatakan pihaknya tidak mengalami gangguan pembayaran karena metode pembayaran yang ada beraneragam.

Meski ada permasalahan di pembayaran langganan TV berbayar, koneksi televisi berbayar kepada pelanggan tetap berjalan lancar tanpa gangguan. Hal ini dikarenakan ketiga pelaku tersebut menggunakan satelit atau tower sendiri.

Nexmedia menggunakan transisi broadcaster tower sendiri yaitu tower terestrial, Trans Vision menggunakan satelit Measat, dan K-Vision menggunakan satelit Palapa dan Measat 3A.

Hingga saat ini pelanggan Nexmedia sudah mencapai 250.000 pelanggan. Hingga akhir tahun 2017, Junus menargetkan jumlah pelanggan Nexmedia sebesar 300.000 pelanggan.

Sedangkan Trans Vision menargetkan jumlah pelanggan sebesar 800.000 pelanggan. K-Vision belum bisa memberikan keterangan mengenai target dan ekspansi mereka kepada KONTAN.

Untuk mencapai target jumlah pelanggan tersebut, Nexmedia melakukan beberapa strategi. Awal tahun 2017, Nexmedia mengeluarkan inovasi terbarunya yang bernama Nexdrive di mana pelanggan bisa menikmati layanan TV berbayar Nexmedia di kendaraan mereka.

Dalam program ini, Nexmedia bekerjasama dengan beberapa merek mobil, seperti Mazda, Toyota Alphard, Fortuner, dan Toyota Lexus.

"Kita juga menambah metode pembayaran Nexmedia, yaitu melalui kartu kredit dan pembayaran tahunan," ujar Junus.

Selain itu, pada tahun ini juga Nexmedia menambahkan empat channel terbarunya yaitu NBA, Sea Games, Hore, dan Thrill.

Hingga saat ini, Nexmedia menempati urutan ketiga di marketshare Jabodetabek. Junus enggan menyebutkan target pendapatan dan laba Nexmedia serta realisasinya. Namun Junus mengungkapkan bahwa pihaknya 95% on budget revenue.

K-Vision terus menjagokan pasarnya yaitu di kota-kota kecil Indonesia. Hal ini menjadi kekuatan K-Vision untuk menghadapi tantangan pasar yaitu dengan adanya video streaming dan YouTube.

"Karena kita pasar terbesarnya di kota-kota kecil, mereka jarang terpapar Internet sehingga hingga sekarang Internet belum menjadi penghalang bagi kami," ujar Ferry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×