kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

NHM Terapkan Keberlanjutan, Bangun Area Nursery untuk Tanaman dan Satwa Endemik


Selasa, 12 Agustus 2025 / 13:12 WIB
NHM Terapkan Keberlanjutan, Bangun Area Nursery untuk Tanaman dan Satwa Endemik
Dok. PT Indotan Group (Noor Dinar)


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - PT Nusa Halmahera Minerals (NHM), pengelola Tambang Emas Gosowong di Halmahera Utara, menegaskan komitmennya dalam merawat alam melalui aksi nyata. Dalam ikut meramaikan Hari Konservasi Alam Nasional setiap 10 Agustus, NHM melaporkan beberapa aktivitas keberlanjutan guna menjaga kelestarian lingkungan, khususnya di sekitar wilayah tambang.

Manager Health, Safety and Environment NHM Widi Wijaya menjelaskan, di kawasan kontrak karya seluas 29.622 hektar, NHM membangun area Nursery seluas lebih dari 8.000 meter persegi. Area ini bukan hanya tempat tumbuhnya tanaman endemik Halmahera, tapi juga simbol harapan masa depan yang lebih hijau. Bibit pohon dirawat bersama, tidak sekadar untuk kepentingan reklamasi, tapi sebagai bagian dari tanggung jawab ekologis.

“Penambangan bawah tanah NHM menjadi salah satu pendekatan yang lebih ramah bagi hutan di sekitar area tambang. Tutupan hutan tetap terjaga, ekosistem flora dan fauna tidak banyak terganggu, dan daerah kritis seperti hutan lindung bisa tetap utuh,” jelas Widi.

Tambang Emas Gosowong, melalui dua tambang bawah tanah yang menjadi mesin penggerak laju operasionalnya, Kencana dan Toguraci, memungkinkan perusahaan menambang tanpa merusak hutan di permukaan. Tambang bawah tanah menawarkan sejumlah keunggulan dibanding tambang terbuka, terutama dari sisi keberlanjutan lingkungan.

Dengan kegiatan yang berlangsung di bawah permukaan, ekosistem di permukaan tetap terjaga. “NHM memastikan menambang dan mengelola hutan dengan mematuhi regulasi Pemerintah. Hutan lindung kami jelajahi hanya untuk keperluan eksplorasi, kegiatan menambang lainnya kami lakukan di area hutan yang telah berizin resmi dari Pemerintah,” tambah Widi.

Dengan alasan tersebut, NHM mengedepankan penambangan bawah tanah dibanding tambang terbuka untuk tetap menjaga kualitas hutan dan satwa di dalamnya. Selain itu, NHM juga mengembangkan “Kantong Satwa”, kawasan yang dulunya merupakan lokasi tambang aktif namun kini direklamasi menjadi habitat baru bagi satwa liar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Halut Yudhiahart Noya mengapresiasi langkah inisiatif NHM itu. Ia memberi apresiasi tersebut bukan tanpa alasan. Beririsan langsung dengan hutan asli Halmahera, kawasan ini menjadi tempat berlindung bagi spesies endemik seperti burung Paruh Bengkok, Burung Gosong, Kuskus, dan fauna khas lainnya.

Setiap enam bulan, tim pemantauan turun langsung untuk mencatat dan memantau perkembangan populasi flora dan fauna di sana. “Perusahaan tambang  yang menjalankan operasi tambang bawah tanah seperti NHM cenderung bisa mempertahankan keseimbangan hutan yang ada di atasnya. Tentunya dengan pengawasan ketat dan pemantauan rutin secara berkala untuk memastikan semua tetap berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ujar Yudhiahart.

Rentetan program pengelolaan lingkungan dijalankan sebagai bagian dari sistem manajemen lingkungan terpadu. Hal ini telah diakui melalui Sertifikasi ISO 14001, yang tidak hanya menjadi bukti teknis, tetapi juga simbol dari dedikasi NHM untuk terus meningkatkan kinerja lingkungan secara konsisten dan berkelanjutan. Menjadikan pertambangan bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai mitra bagi kelestarian alam dan masyarakat Halmahera Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×