Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) catatkan penurunan kontrak baru sepanjang kuartal I ini. Realisasi tersebut turun secara tahunan pengaruh dari virus corona yang mana semua kegiatan dibatasi.
Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Precast Siti Fathia Maisa Syafurah menyebutkan realisasi sepanjang tiga bulan pertama tahun ini nilai kontrak yang berhasil dicatat sebesar Rp 576,54 miliar.
"Angka ini mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,24 triliun," ungkapnya kepada kontan.co.id, Jumat (17/4).
Baca Juga: Penundaan proyek akibat wabah virus corona menggerus bisnis material bangunan
Menurutnya akibat pengaruh virus corona membuat semua kegiatan usaha dibatasi. Hal tersebut membawa dampak perlambatan laju pertumbuhan perekonomian.
Ia melanjutkan, anggaran untuk konstruksi dialokasikan untuk penanganan pandemi virus corona dan kegiatan tender dibatalkan. "Hal ini menyebabkan kontrak baru sampai dengan bulan Maret menjadi kecil," terangnya.
Sementara itu, Fathia menyebutkan hingga saat ini pabriknya masih beroperasi dengan pembatasan jam kerja dan penerapan prosedur pencegahan virus corona.
"Untuk beberapa proyek masih memungkinkan pengiriman, beberapa yang lain sudah berhenti," ujarnya tanpa merincikannya.
Baca Juga: Semua saham indeks IDX BUMN20 terkoreksi, begini saran analis
Berdasarkan catatan kontan.co.id , perseroan diketahui tengah mengejar penyuplaian precast untuk proyek jalan tol Krian Legundi Bunder Manyar (KLBM) dan Cimanggis-Cibitung, Tebing Tinggi-Parapat, Kuala Tanjung-Indera Pura.
Dengan berbagai hal tersebut, emiten bersandi saham WSBP di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini memproyeksikan kinerja hingga tutup tahun nanti akan turun.
Hanya saja, saat ini perusahaan masih melakukan analisa dan evaluasi dampaknya dengan beberapa kemungkinan dikarenakan kondisi yang belum menentu.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) catatkan surplus arus kas operasi Rp 9 triliun sepanjang 2019
Adapun hingga tutup tahun nanti, WSBP membidik pendapatan sebesar Rp 10 triliun. Oleh sebab itu, untuk menjaga kinerja di tengah pandemi virus corona ini WSBP bakal melakukan efisiensi operasional dengan pengetatan beban umum dan administrasi.
Kemudian, WSBP juga akan terus melakukan inovasi terkait produk untuk dapat bersiap menangkap peluang pasar saat selesainya pandemi ini.
Upaya tersebut juga terlihat dari penggunaan belanja modal perusahaan di tahun ini. Fathia mengaku sepanjang kuartal I ini belanja modal belum terealisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News