Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Produsen cat PT Nipsea Paint and Chemicals alias Nippon Paint Indonesia mengaku perlambatan industri properti di Indonesia tak memengaruhi penjualan produk catnya. Produsen cat merek Nippon Paint itu beralasan, mayoritas penjualannya tertopang penjualan cat ulang alias repainting.
Nippon Indonesia mengaku, sejauh ini penjualan cat repainting menyumbang 95% total penjualan.Barulah, sisanya 5% berupa penjualan cat awal bangunan properti anyar. "Di Indonesia itu repainting banyak dilakukan karena banyak perayaan dan rumah harus kelihatan bagus. Misalkan Lebaran, tahun baru, acara keluarga, sering sekali ngecat ulang rumah," ujar Jon Tan, Chief Executive Officer Decorative Paints Nippon Paint Indonesia, (18/9).
Asal tahu saja, selain peruntukan cat, perusahaan itu membagi penjualannya dalam dua segmen produk. Pertama, decorative painting. Ini adalah sebutan untuk cat yang digunakan untuk bangunan rumah, apartemen dan jenis properti lain. Kedua, industrial painting, meliputi cat otomotif, kapal dan industri lain.
Sementara kalau berdasarkan segmen konsumen, 80% produk cat Nippon Indonesia diserap kelas konsumen menengah ke atas. Sisanya, 20% diserap kelas premium.
Berangkat dari kondisi penjualannya itu, Nippon Indonesia yakin bisa mengejar target pertumbuhan penjualan tahun ini sebesar 10% dari tahun 2013. Sebagai informasi, tahun lalu total penjualan dari decorative painting adalah US$ 250 juta atau setara dengan 60%-70% penjualan perusahaan itu. Sisanya dari penjualan industrial painting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News